GROBOGAN.NEWS Semarang

PPKM Darurat di Kota Semarang, Hendi Tegaskan Fokus pada Peningkatan Vaksinasi, Tracing, dan Testing kepada Masyarakat

Ilustrasi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi rapat koordinasi Tim Penggerak PKK Kota Semarang secara virtual, Rabu (27/1) lalu. Ist

SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Pemerintah Kota Semarang terus berupaya keras menangani pandemi virus corona atau Covid-19 yang hingga kini masih terjadi.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menegaskan pihaknya akan benar-benar mengefektifkan pemberlakuan PPKM Darurat sebagai bagian dari penanganan Covid-19 di Kota Semarang.

Menurut orang nomor satu di Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini menyatakan, pihaknya tak hanya melakukan pembatasan kegiatan, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu juga menargetkan peningkatan vaksinasi, tracing, dan testing pada masyarakat.

Ia menjelaskan, seiring dengan penetapan 100% WFH untuk perkantoran non esensial serta 50% untuk sektor esesial selama PPKM Darurat, Pemerintah Kota Semarang pun membuka kuota 20% vaksin tanpa pendaftaran online terlebih dahulu.

Dengan begitu diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan waktu WFH untuk segera melakukan vaksinasi, termasuk warga Kota Semarang yang memiliki KTP luar kota.

“Jadi selama ini kan masyarakat harus mendaftar lebih dulu di portal victori.semarangkota.go.id. Mulai hari ini saya minta 20% kuota bisa diakses oleh masyarakat yang belum melakukan pendaftaran secara online, tapi setelah jam 2 siang,” kata Hendi.

“Jadi misalnya di Puskesmas targetnya 100 vaksin per hari, nanti mulai jam 2 siang ada 20 orang yang divaksin, datang, daftar, kemudian divaksin, meski belum terdaftar secara online,” tekan Wali Kota Semarang tersebut.

Adapun diterangkan lebih lanjut, ketentuan kuota tersebut berlaku pada seluruh Puskesmas di Kota Semarang dan sentra vaksinasi seperti di Holy Stadium Marina, UDINUS, UNIKA, UIN Walisongo, POLTEKKES Semarang, UNISSULA, serta Kantor Kecamatan Pedurungan.

“Tapi masyarakat juga saya minta untuk bersabar. Kalau datang jam 2 siang kemudian kuotanya sudah digunakan oleh yang lain, ya jangan marah. Bisa datang lagi besok atau lusa,” tutur Hendi.

Di sisi lain, Hendi juga menegaskan akan meningkatkan jumlah swab per hari dua kali lipat dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat.

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya deteksi dini, mengingat tingkat kematian karena Covid-19 di Kota Semarang berada pada angka 6,4%.

“Hari ini di Kota Semarang yang masih 1.500 swab per hari akan kita tingkatkan dengan target 3.984 swab per hari.

Fokusnya untuk tracing terlebih dahulu, kalau itu dirasa masih kurang, kita akan ke arah swab masal,” ungkapnya.RIS