SEMARANG, GROBOGAN.NEWS–Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memastikan akan memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di ibu kota Jawa Tengah ini.
Kebijakan ini menindaklanjuti Instruksi Mendagri Nomor 2 tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM.
“Kami mematuhi instruksi tersebut dengan ikut memperpanjang kembali pemberlakuan PKM hingga 8 Februari 2021,” jelas Hendi.
Menurut Hendi, keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rapat evaluasi yang dipimpinnya dengan melibatkan unsur Forkopimda Kota Semarang.
Kendati demikian, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut memilih mengambil kebijakan pelonggaran.
“Ada tiga poin yang kami putuskan. Pertama, untuk pusat perbelanjaan jika semula ditetapkan dapat beraktifitas hanya sampai pukul 19.00, saat ini bisa sampai pukul 20.00 WIB,” terangnya.
“Kemudian untuk PKL, cafe, restoran, serta tempat usaha lainnya kedepan sudah boleh beraktifitas dengan protokol kesehatan hingga pukul 22.00 WIB. Juga termasuk point pengalihan jalur dengan penutupan jalan, akan ada 3 ruas jalan yang dinormalkan kembali, termasuk 2 ruas yang sebelumnya dialihkan 24 jam,” terang dia.
Adapun terkait 3 ruas jalan yang dinormalkan kembali adalah Jalan Pemuda, serta Jalan Supriyadi dan Jalan Lamper, dimana semula ditutup 24 jam, pada saat Pemerintah Pusat RI mulai menetapkan PPM Jawa Bali.
“Saya mohon dukungan dari masyarakat, agar aktifitas di Kota Semarang bisa berangsur normal kembali dengan protokol kesehatan. Tolong saling mengingatkan. Jangan sampai karena ada sebagian yang tidak memiliki kesadaran, lalu imbasnya menjadi luas,” pinta Hendi.
“Kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan masih menjadi kunci utama menekan angka kasus Covid-19. Harus ada komitmen yang kuat di masyarakat, kesadaran masyarakat harus tumbuh semakin tinggi semakin hari,” tegasnya.
Sementara itu, selama 2 minggu pemberlakuan PPKM, Hendi menjelaskan jika perkembangan kasus Covid di Kota Semarang hingga minggu ke-3 bulan Januari 2021 mengalami penurunan.
“Meski kasus Covid sempat mencapai angka 1.000-an, namun per Minggu (24/1) kemarin angka kasusnya turun menjadi 802 kasus. Demikian juga dengan angka kesembuhan yang mencapai 91,7% (15.601),” terang Hendi. Kahlil