GROBOGAN.NEWS Semarang

Petani Porang Diajak Jaga Mutu Hasil Panen, Petani Berharap Pemerintah Sediakan Bibit Unggul

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha saat acara Ngolah pikir (Ngopi) bareng Bupati di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Minggu (28/11) siang kemarin. Foto : Ist

UNGARAN, GROBOGAN.NEWSBupati Semarang H Ngesti Nugraha mengajak para petani porang untuk terus menjamin mutu hasil panen tanaman umbi-umbian bernilai ekonomi tinggi itu.

Selain menjaga tingkat harga, juga agar dapat menghasilkan bibit unggul untuk kelangsungan budidaya. Hal itu dikatakannya di saat acara Ngolah pikir (Ngopi) bareng Bupati di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Minggu (28/11/2021) siang kemarin.

Dihadapan puluhan petani penanam porang dari Kabupaten Semarang dan beberapa asosiasi petani, Bupati juga menegaskan dukungan Pemkab Semarang untuk mengembangkan komoditas emas hijau yang tengah menjadi primadona itu.

Dinas Pertanian nantinya akan merumuskan prosedur dan tata cara tanam porang yang baik. Selain itu juga akan diberikan dukungan penyediaan pupuk yang telah terfermentasi dan bibit unggul.

“Kita berupaya agar luas tanam komoditas Porang akan meningkat menjadi 200 hektar,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan Ketahanan Pangan, Wigati Sunu menambahkan ada 341 petani/kelompok tani yang menanam komoditas Porang pada tahun 2021.

Mereka menanam di lahan seluas 162,667 hektar tersebar di 14 kecamatan. Diantaranya yang terluas di Pabelan (76 hektar), Susukan (43), Banyubiru (42) dan Bringin (38). Dari total luasan itu, para petani telah memanen hasil komoditas di lahan seluas 15,306 hektar.

Salah seorang petani pelopor penanam Porang di Kabupaten Semarang, Sudadi (45) berharap Pemkab Semarang dapat membantu penyediaan bibit porang yang unggul. “Jika bibitnya bagus dan standar tanah baik, satu hektar lahan bisa panen sampai 80 ton dengan harga sekitar Rp12 ribu per kilo,” jelasnya.

Warga Desa Tukang, Pabelan ini juga meminta dukungan proses sertifikasi bibit porang yang dihasilkannya. Tujuannya agar dapat dijual ke luar daerah dengan harga yang lebih tinggi.

Sementara itu Kabid Pertanian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jateng, Edi Darmanto yang hadir pada dialog itu mengimbau petani tidak menanam Porang di lahan sawah. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga tingkat produksi padi. Sekaligus mempertahankan ketahanan pangan.RIS I P. Yoga