GROBOGAN.NEWS Semarang

Pencegahan Peredaran Narkoba Terus Digencarkan di Tengah Hantaman Pandemi Covid-19

Gubenur Ganjar Pranowo, Wakil Ketua DPRD Quatly Abdulkadir serta Forkompinda mengikuti puncak peringatan HANI 2021 secara virtual. Ist

SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Di sisi lain dari pandemi Covid-19, peredaran narkoba lintas batas dan penyalahgunaannya tetap menjadi ancaman yang serius bagi Indonesia.

Seperti diketahui, masa depan suatu bangsa terletak dari kualitas generasi mudanya. Saat ini, salah satu yang mengancam hal tersebut ialah narkoba.

Sayangnya, di tengah situasi pandemi covid-19 saat ini narkoba tetap menjadi salah satu hal yang perlu diwaspadai selain covid-19.

Untuk itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri mendukung penuh kebijakan Pemprov serta Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika.

Pelibatan masyarakat sangatlah penting, terlebih, pemberdayaan masyarakat desa guna membentengi diri dari peredaran narkoba.

Penegasan itu disampaikannya usai mengikuti puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2021 secara virtual di Lantai 2 Ruang Pertemuan Kantor Gubernur, Senin (28/6/2021).

Gubernur Ganjar Pranowo hadir langsung beserta Kepala BNNP Jateng Purwo Cahyoko serta forkompimda lain.

Puncak peringatan HANI 2021 dibuka oleh Wakil Presiden KH Maaruf Amin di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Kabupaten Bogor Provinsi Jabar.

“Bagi saya, pelibatan masyarakat jauh lebih penting. Bentuk kelompok-kelompok terkecil di desa/ kelurahan. Beri sarana dalam mengedukasi mengenai bahaya narkoba. Dari merekalah kemudian menyasar pada kelompok terkecil di masyarakat. Dengan demikian, pencegahan dan pemberantasan narkoba bisa efektif dilakukan,” ucapnya.

Menyinggung masalah anggaran pun, dia berharap, pemerintah tidak perlu ragu untuk mengusulkannya kepada DPRD.

Setiap kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat, diyakininya, DPRD akan sepakat dan menyetujui anggaran untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba.

Dalam kesempatan itu Wapres KH Maaruf Amin mencanangkan program ‘Desa Bersinar’ atau Desa bersih dari narkoba.

Di Jateng sesuai paparan BNNP memiliki 10 desa binaan yakni Kelurahan Sekayu (Kota Semarang), Kraton (Kota Tegal), Desa Gondosuli (Purbalingga). Selanjutnya Desa Gombolharjo (Cilacap), Blondo (Kab. Magelang), Manding (Temanggung), Kecepak (Batang), Sumberejo (Kendal), Karang Tengah (Banyumas), dan Kelurahan Baluwarti (Surakarta).

Gubernur selanjutnya melakukan video telekonferensi dengan sejumlah perangkat ‘Desa Bersinar.’ Saat paparan, banyak temuan sekaligus upaya mereka melakukan pencegahan.

Seperti di Kelurahan Sekayu ada istilah narkoba jenis pil dinamakan ‘buta ijo.’ Lain lagi di Desa Sumberejo ada temuan penggunaan pil ‘anjing gila’ atau pil koplo menyasar anak-anak. Sementara mengenai pencegahaan dilakukan edukasi dengan melibatkan tokoh pemuda, agama, dan PKK.RIS