GROBOGAN.NEWS Demak

Waduh! Jenazah Pasien Terinfeksi Corona di Sayung Demak Dimakamkan Tanpa Protokol Kesehatan

Suasana pemakaman di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Sayung Demak saat memakamkan jenazah yang terinfeksi Covid-19 tanpa protokol kesehatan pada Kamis (17/6/2021) lalu. Babinsa Koramil 11/Sayung Serda Bambang dan Bhabinkamtibmas Polsek Sayung Brigadir Abriyanto bergerak cepat mengamankan pemakaman jenasah Covid-19 tersebut karena adanya penolakan dari pihak keluarga. Foto : Dokumentasi Penerangan Kodim 0716 Demak.

DEMAK, GROBOGAN.NEWS-Jenazah pasien positif terpapar virus corona atau Covid-19 di Kecamatan Sayung, Kabupaten dimakamkan tanpa protokol kesehatan (prokes) pada Kamis (17/6/2021).

Jenazah yang dimakamkan warga Sayung tersebut berinisial M berusia 52 tahun meninggal dunia setelah menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Beredarnya informasi tersebut, Satuan Tugas Penanganan Covid -19 Kecamatan Sayung Demak yakni Puskesmas Sayung 2, Nunuk Rahmawati, Babinsa Koramil 11/Sayung Serda Bambang dan Bhabinkamtibmas Polsek Sayung Brigadir Abriyanto langsung bergerak di lokasi pemakaman untuk memberikan imbauan.

Kepala Penerangan Kodim 0716 Demak Sertu M Makruf, mengungkapkan, di lokasi pemakaman petugas mengimbau agar pemakaman dilakukan secara protokol Covid-19.

“Akibat keluarga bersikukuh menolak. Sehingga pemakaman dilakukan secara biasa,” terang Sertu M. Makruf pada Kamis (17/6/2021).

Dijelaskan lebih detail oleh Makruf, berdasarkan informasi di lapangan, sebelum meninggal dunia, almarhum M (52) pada Jumat (11/6/2021) sempat dilarikan ke RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dengan keluhan demam tinggi.

Ia mengungkapkan, pihak rumah sakit menyarankan agar pasien untuk dirawat, namun pihak keluarga menolaknya, walaupun hasil tes swab menunjukkan pasien terkonfirmasi Covid-19.

“Akhirnya, setelah menjalani isolasi selama seminggu pasien meninggal dunia kemarin,” imbuh dia.

Pada bagian lain, Babinsa Koramil 11/Sayung Kodim 0716/Demak Serda Bambang meminta kepada seluruh masyarakat yang terlibat pemakaman untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

Bambang mengaku sangat menyesalkan sikap keluarga yang menolak pemakaman terhadap jenazah dilakukan secara prosedur Covid-19.

Ia akan berkoordinasi dengan pihak Satgas Covid-19 desa untuk gencar mengedukasi masyarakat sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Nanti kita akan koordinasikan bersama pihak puskesmas pemerintah desa dan Satgas Covid-19 desa, untuk langkah selanjutnya,” jelas dia.

“Selanjutnya, besar kemungkinan kita lakukan isolasi mandiri, tracing dan swab pada keluarga almarhum, guna mengantisipasi penyebaran virus corona,” terang dia lebih lanjut.FAR