KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Takjub. Itulah yang dirasakan Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Kudus Hartopo saat melaksanakan kegiatan Safari Jumat di Masjid Jami’ Wali Al-Ma’mur, Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Jumat (26/2).
Pasalnya, masjid yang berdiri sejak abad ke-16 itu menawarkan suasana klasik nan elegan.
Pelbagai peninggalan dan furnitur antik menambah kekhasan masjid yang dibangun di era Sunan Kudus itu.
“Arsitekturnya bagus sekali dan antik. Tentu ini menyimpan nilai sejarah. Saya takjub sekali melihat keindahan arsitektur masjid wali ini,” katanya.
Selain arsitekturnya, Plt. Bupati juga terkesan dengan tiang penyangga asli yang ditutup dengan dua jenis kayu, yakni kayu jati dan kayu nangka.
Namun, masih diberikan pintu kecil agar generasi penerus dapat menjadi saksi betapa filosofisnya bangunan masa lalu. Pihaknya pun berkesempatan melihat secara langsung dan sempat menyentuh kayu tiang penyangga asli.
“Menarik ini. Generasi penerus harus tahu betapa kaya dan filosofisnya masyarakat jaman dahulu. Ini suatu keistimewaan,” tambahnya.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Kudus tersebut juga berkesempatan menerima air salamun dari takmir masjid. Air berasal dari sumur peninggalan di masjid itu.
Konon, air sumur tidak pernah kering meski musim kemarau datang.
Air salamun dipercaya punya khasiat kesehatan. Air itu pula yang dibagikan kepada masyarakat saat tradisi Rebo Wekasan.
“Terima kasih sudah diberikan oleh-oleh khusus ini,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hartopo meminta masyarakat agar merawat Masjid Jami’ Wali Al-Ma’mur. Mengingat, masjid itu telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Pada akhirnya, generasi penerus akan tahu bahwa Kudus sangat kental dengan budaya dan peninggalan masa silam.
“Kabupaten Kudus memiliki berbagai peninggalan sejarah yang sangat banyak, terutama jejak penyebaran agama Islam. Ayo kita semua harus ikut merawat dan menjaga keberadaan masjid wali ini,” ajaknya.
Pada kesempatan itu pula, pihaknya menyerahkan hibah sarana prasarana peribadatan sebesar 100 juta rupiah kepada takmir Masjid Jami’ Wali Al-Ma’mur.
Hibah tersebut merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Kudus terhadap rumah ibadah. Meskipun belum maksimal akibat realokasi anggaran penanganan Covid-19 , Hartopo berharap hibah tersebut dapat bermanfaat bagi peningkatan sarana prasarana masjid.
“Semoga hibah yang jumlahnya tak banyak ini dapat membantu masjid. Kami akan berupaya memberikan yang lebih baik kedepannya,” paparnya.