GROBOGAN.NEWS Kudus

Kagama Gelar Penanaman 8 Ribu Pohon Mahoni. Gubernur Ganjar Minta Bantuan Polri Tindak Galian C Ilegal

Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) menanam 8 ribu bibit pohon mahoni dan buah, di Hutan Pinus Setro, Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Sabtu (4/12/2021). Foto : Ist

JEPARA, GROBOGAN.NEWS-Gerakan penanaman kembali berkumandang. Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) menanam 8 ribu bibit pohon mahoni dan buah, di Hutan Pinus Setro, Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Sabtu (4/12/2021).

Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan,

Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama Ganjar Pranowo menyampaikan, aksi reboisasi atau penanaman kembali lahan gundul, dilakukan sebagai bentuk dorongan mempercepat pemulihan lahan dan kawasan hutan kritis.

“Ini sudah kesekian kali kita menanam. Mudah-mudahan bisa menghijaukan area-area yang memang perlu kita bantu untuk kita lakukan percepatan,” ujar Gubernur Jawa Tengah ini.

Menurutnya, penanaman tersebut juga merupakan bentuk ajakan agar masyarakat mulai menanam pohon, sebagai upaya pencegahan bencana.

“Kita ingin semua bergerak, mumpung baru masuk musim hujan. Semua juga harus siaga bencana,” kata dia.

Ganjar berharap, semua pihak bisa menjaga serta merawat mata air. Salah satunya, membuat peraturan desa (perdes) terkait konservasi sumber mata air, termasuk dampak dari aktivitas penambangan ilegal.

“Teman-teman ikut merawat, apalagi yang biasa ngambil galian C ilegal. Kita minta tolong kepolisian untuk bisa menertibkan,” tandas Ganjar.

Terkait permintaan gubernur untuk membuat perdes perlindungan sumber mata air, Petinggi Batealit Ali Asikin mengungkapkan, pihaknya akan segera melakukan pembahasan. Harapannya, dalam waktu dekat peraturan itu sudah jadi.

“Kita mendukung, biar mata air yang ada di desa ini terjaga,” kata dia.

Senada, Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko, mengajak masyarakat ikut berperan dalam menjaga alam, sekaligus agar bisa terlibat langsung dalam pelestarian lingkungan.

Terlebih, masih banyak lahan kritis yang perlu penanganan bersama.RIS