SEMARANG, GROBOGAN.NEWS–Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mendukung pariwisata halal.
Jika dikembangkan, sektor itu berpotensi besar dan bisa menjadi penguat ekonomi masyarakat.
“Sekarang banyak wisatawan lokal maupun luar negeri mengidamkan berwisata halal. Mari kita tangkap potensi wisata halal di Jawa Tengah, seperti kuliner halal, festival desainer busana muslim, penginapan syariah, rumah makan, serta wisata religi,” kata Gus Yasin, sapaannya, di sela webinar nasional dengan tema ‘Masjid Sebagai Basis Pemberdayaan Ekonomi Umat’ di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), belum lama in.
Dia mencontohkan, keberadaan MAJT di Kota Semarang. Sebagai objek wisata religi MAJT sangat berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya.
Pertumbuhan ini terlihat dengan maraknya penginapan, toko-toko cendera mata, pusat oleh-oleh khas daerah serta berbagai usaha lain yang mendukung kebutuhan wisatawan.
“Di sekitar MAJT ada penginapan, pertokoan, restoran, dan lain sebagainya. Ayo kita desain supaya menarik pengunjung berwisata religi dan berbelanja di sekitar masjid,” ucap Gus Yasin.
Dukungan pemerintah provinsi pada wisata halal, salah satunya dengan mendorong pengembangan wisata kuliner. Dia mengangungkapkan, pemerintah provinsi selama ini telah melakukan pendampingan UKM. Selain untuk meningkatkan kualitas produk, pemerintah juga membantu memfasilitasi mereka untuk mendapatkan sertifikat halal.
“Kami (pemerintah provinsi) saat ini sudah kita giatkan, setiap tahun kita mendampingi UKM, setiap tahun kita mendampingi pelatihan-pelatihan ekonomi. Yang tentu kita arahkan juga bukan hanya kualitas sajian, bukan hanya tampilan, tetapi kita dorong untuk kita fasilitasi mereka mendapatkan sertifikat halal,” jelas Gus Yasin.
Lebih Lanjut, Wagub mengingatkan, pada 2019 Provinsi Jawa Tengah mendapat penghargaan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) sebagai Wisata Halal Unggulan.
Penghargaan diberikan karena destinasi wisata di Provinsi Jawa Tengah dinilai memberikan akses kenyamanan bagi wisatawan muslim. Mulai dari fasilitas yang disediakan hingga pendukung lainnya, seperti kuliner, cendera mata, dan sebagainya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin menyaksikan penandatangan nota kesepahaman antara PT Bank Syariah Indonesia dengan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah, tentang penyediaan dan pemanfaatan layanan produk dan jasa Bank Syariah Indonesia.
Region CEO PT Bank Syariah Indonesia, Imam Hidayat Sunarto mengatakan melalui nota kesepahaman ini, kedua pihak sepakat untuk menggunakan produk dan jasa perbankan syariah untuk pembayaran zakat, infak, sedekah, dan wakaf secara digital menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS).
“Melalui kerja sama ini, kedua pihak sepakat untuk saling bersinergi dan bekerja sama, dengan prinsip syariah yang saling menguntungkan,” jelas Imam Hidayat. Satria