GROBOGAN.NEWS Semarang

10 Gazebo Baca Dukung Literasi Kelurahan Kumpulrejo

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto saat menyerahkan secara seremoni kepada warga di RW 7 Ketenteng Kumpulrejo,  beberapa waktu lalu. Ist

SALATIGA, GROBOGAN.NEWS-Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui literasi, Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo mendirikan10 gazebo sebagai taman baca.

Gazebo tersebar di tiap RW sesuai jumlah RW di kelurahan tersebut.

Meski sudah beroperasi beberapa bulan, secara seremoni penyerahan kepada warga oleh Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, di RW 7 Ketenteng Kumpulrejo,  beberapa waktu lalu.

Lurah Kumpulrejo Eska Bayu S menjelaskan bahwa program pembuatan gazebo diriap RW tersebut menindaklanjuti ide Ketua TPP PKK Kota Salatiga Titik Kirnaningsih Yuliyanto.

“Ide tersebut kami bahas dengan LPMK dan musrenbangkel yang akhirnya disepakati. Kami sadar bahwa membangun suatu daerah haruslah dimulai dari membangun SDMnya, maka taman baca ini kami realisasikan melalui anggaran dana kelurahan tahun 2019.

Sebenarnya penyerahan akan dilakukan pada awal tahun 2020, namun karena pandemic covid-19 akhirnya mundur,” terang Eska Bayu S.

“Tidak hanya gazebo taman baca, untuk yang di RW 7 Kenteng ini juga diintegrasikan dengan sarana olahraga masyarakat berupa lapangan tenis meja, jadi ketika anak-anak sedang baca buku orang tua bisa olahraga,” jelas dia.

“Dan tidak lupa protokol kesehatan juga tetap diterapkan disini. Di kawasan ini ada juga sumur resapan serta tempat spanduk, sehingga jika ada yang mau memasak pengumuman tidak dipasang disembarang tempat,” Eska Bayu S menjelaskan.

Wali kota sangat menyambut baik upanya pembangunan yang dilaksanakan oleh Kelurahan Kumpulrejo.

“Saya berterima kasih kepada bapak lurah dan segenap staf, LPMK dan sesepuhnya bapak Ismadi, Pak Camat Agus Wibowo, serta seluruh tokoh masyarakat Kumpulrejo yang telah berperan serta dalam pembangunan di wilayahnya,” terang dia.

“Kelurahan Kumpulrejo, Sidorejo Kidul, randuacir, Noborejo dan kelurahan yang berada di pinggiran lainnya terkadang masih disebut “ndeso” oleh karenanya peran lurah sangat penting dalam proses pembangunan, yaitu dengan munculnya inovasi,” sambung Yuliyanto dalam sambutannya.

Usai menggunting pita sebagai tanda penyerahan sarana, wali kota dan ibu Titik Kirnaningsih juga berkenan berdialog dengan 3 anak yang ada di lokasi.

Wali kota juga sempat menjajagi kemampuan bahasa inggris anak-anak. “I like to drink milk, artinya apa?” tanya wali kota, “Saya suka minum susu” jawab salah seorang anak. Bebeberapa pertanyaan yang dilontarkan wali kota dan Ibu Titik Kirnaningsih mampu dijawab anak-anak dengan baik.