SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Lonjakan kasus penularan virus corona atau Covid-19 di Kota Semarang masih terasa menggema.
Berbagai kebijakan strategis telah digulirkan oleh Pemerintah Kota Semarang. Di sisi lain, upaya percepatan vaksinasi Covid-19 pun terus dilakukan.
Saat ini, selain kalangan warga yang sudah lanjut usia (lansia), para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), termasuk yang terlibat dalam Pos PAUD di Kota Semarang menjadi salah satu prioritas untuk memperoleh vaksinasi.
Hal itu ditegaskan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di hadapan Ketua dan Pengurus Tim Penggerak PKK, FPP, dan guru PAUD di situation room Balai Kota Semarang, kemarin.
Menurutnya, kata kunci dalam menghadapi Covid ada dua, yaitu protokol kesehatan dan vaksinasi. Untuk itu, pihaknya akan terus mengupayakan percepatan vaksinasi kepada seluruh warga masyarakat Kota Semarang.
“Bagi guru maupun pengurus pos PAUD yang belum vaksin, tulis nama, alamat dan nomor KTP, serahkan ke PKK dengan Bu Tia. Nanti, saya komunikasikan ke Dinas Kesehatan untuk prioritas vaksin lebih dulu,” tutur Hendi, sapaan akrabnya.
Namun, Hendi mengingatkan, jika vaksinasi bukan lantas membuat seseorang kebal terhadap Covid, sehingga tetap diperlukan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ditambahkan, ada sekitar delapan persen orang yang sudah divaksin terkena Covid.
“Karena sudah divaksin, kemudian merasa kebal dan mengabaikan protokol kesehatan, sehingga akhirnya terkena Covid,” imbuhnya.
Untuk itu, Hendi berharap, ibu-ibu PKK dan guru-guru PAUD turut berperan dalam memberikan pemahaman tentang protokol kesehatan.
Terkait penanganan Covid-19 di Semarang, Hendi mengungkapkan, jika pihaknya akan menambah tempat tidur bagi penderita Covid-19.
“Dari 1.717 tempat tidur yang ada, sementara sudah ada 1.539 (orang) pasien, maka jumlah tempat tidur bagi penderita Covid semakin menipis. Jadi Insyaallah mulai minggu depan akan kita siapkan tambahan 500 tempat tidur,” pungkasnya.ARY