BATANG, GROBOGAN.NEWS-Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Rabu (21/4).
Dalam kunjungan itu, hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI , Basuki Hadimuljono, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Bupati Batang Wihaji dan jajaran direksi PTPN, serta manajemen Grand Batang City.
Ganjar mengatakan progres pembangunan kawasan industri dengan luas 4300 hektar itu berjalan bagus. Presiden Jokowi, lanjut Ganjar, senang dengan progres tersebut.
“Dalam waktu sembilan bulan, sudah ada 450-an zona yang sudah beres. Dan sudah ada investor mau masuk. Tentu kami di daerah akan mendukung penuh,” kata Ganjar.
Ganjar berharap KIT Batang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah karena nantinya, kawasan itu akan diisi oleh perusahaan-perusahaan berkelas ekspor.
“Tentu ini opportunity (kesempatan) bagi pertumbuhan ekonomi Jateng. Kami berterima kasih kepada Presiden yang memiliki perhatian penuh soal ini, termasuk BKPM, PUPR dan lainnya,” jelasnya.
Ganjar menegaskan, ia akan mendukung penuh KIT Batang. Ia telah meminta jajarannya, baik tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota untuk mempermudah calon investor yang akan masuk.
“Tidak boleh ada yang main-main soal investasi. Tolong betul-betul dipantau dan didorong. Dengan adanya UU Cipta kerja, maka banyak perizinan panjang sekarang bisa disimpelkan,” pungkasnya.
Pada kunjungan itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, pada bulan Mei mendatang akan dilaksanakan peletakan batu pertama perusahaan industri kaca di Kawasan Industri Batang.
Industri kaca itu akan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara. Pada bulan-bulan selanjutnya, Juni, Juli dan seterusnya, juga akan dibangun perusahaan yang lain.
“Semoga ini akan menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita,” kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, ia akan rutin mengecek kawasan industri ini. Ia berencana, Kawasan Industri Batang akan dijadikan contoh pembangunan kawasan industri di daerah lain di Indonesia.
“Ini akan kami jadikan contoh untuk kawasan industri yang lain, baik di Jawa maupun luar Jawa,” pungkasnya. Ris I Satria