SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Untuk menguatkan sektor pariwisata, Pemerintah Kota Semarang telah menyiapkan museum sejarah, dengan teknologi imersif.
Rencananya museum ini akan didirikan di wilayah Bubakan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Indriyasari saat dikonfirmasi wartawan, mengatakan, konsep utama museum di bundaran Bubakan yakni mengenai sejarah Kota Semarang.
Pihaknya akan memberikan sajian sebagai pembelajaran sejarah dengan metode yang menarik, sehingga saat masuk museum, pengunjung dapat merasakan ambience atau kondisi Semarang tempo dulu.
“Kita seolah-olah berada di masa lalu, masuk lorong waktu, menikmati kondisi saat itu. Misal, suasana di Kali Semarang. Pengunjung seolah berada di sana menikmati aktivitas perdagangan di sana,” jelas dia.
“Kemudian, berkeliling Kota Lama. Jadi, bercerita narasi Kota Semarang tapi dikemas lebih menarik,” jelas Iin, sapaan akrabnya, saat dihubungi, Jumat (29/1) lalu.
Terkait progres museum tersebut, lanjut Iin, masih dalam tahap penyiapan sejumlah teknologi yang akan diaplikasikan.
Untuk set ruang museum, dirinya mengaku masih digodok, sembari menggali narasi yang kuat tentang sejarah Kota Semarang.
Di mana, pihaknya terus berkomunikasi dengan Balai Arkeologi Yogyakarta, guna menggali narasi yang kuat.
Ditambahkan, tak hanya mempersiapkan desain di dalam museum, Disbudpar Kota Semarang bersama dinas terkait juga mempersiapkan manajemen lalu lintas sekitar museum, agar tidak menimbulkan kemacetan.
Hal ini mengingat Museum Bubakan berada tepat di bundaran. Selain lalu lintas, tersedianya lahan parkir juga menjadi salah satu hal yang dipikirkan sebelum museum tersebut dibuka untuk umum.
“Tempat parkir sudah ada pembicaraan tapi perlu finalisasi. Akses ke museum juga kami pikirkan,” terang dia.
“Nanti ada satu ruas jalan yang dibuat taman dari tempat parkir menuju museum,” bebernya.
Iin menargetkan, museum tersebut bisa dinikmati masyarakat pada pertengahan 2021. Diharapkan, kehadiran museum dapat menambah destinasi baru di kawasan Kota Lama Semarang.
“Target kami Agustus sudah bisa dinikmati masyarakat,” tekannya. Satria