GROBOGAN.NEWS Kudus

Pembangunan Talut Darurat Sungai Gelis yang Ambrol Dikebut

Ilustrasi Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Kudus Hartopo bersama Plt Asisten II Sekda Dwi Agung Hartono, Plt Kepala Dinas PUPR Kudus Arief Budi Siswanto, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo, dan Camat Jati meninjau kondisi terbaru tanggul yang jebol akibat hujan deras dan mengecek posko pengungsian di di sekitar Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati, Sabtu (2/1) kemarin. Istimewa

KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Hujan deras yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat tanggul Sungai Gelis jebol. Akibatnya, banjir melanda di sekitar Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati.

Hingga Sabtu (2/11) luapan air Sungai Gelis telah merendam sebagaian wilayah Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor.

Pada Minggu (3/1/2021), kondisi debit air Sungai Gelis berangsur surut. Tim gabungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juwana dan BPBD Kudus  pun bergerak cepat dan melakukan penambalan tanggul jebol di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor.

Perwakilan BBWS Pamali Juwana, Yudi saat dikonfirmasi wartawan mengungkapkan, pihaknya bersama Tim SAR gabungan melaksanakan penanganan darurat pada titik tanggul yang jebol. Ia menyebut tanggul jebol sepanjang 25 meter di Dukuh Goleng dipasang terucuk-terucuk bambu.

Selanjutnya, rongga diantara terucuk bambu diisi dengan tanah yang dimasukan ke dalam sandbag.

“Kami melakukan pemasangan talut darurat pada hari ini. Bertepatan dengan debit air Sungai Gelis mulai surut,” terang dia, Minggu (3/1/2020)

Dijelaskan oleh Yudi lebih detail, panjangnya tanggul jebol di Dukuh Goleng membuat pengerjaan talut darurat tidak bisa selesai dalam waktu satu hari.

“Saat ini kita tengah fokus mengupayakan pembuatan talut darurat dulu. Selanjutnya akan dibangun talut yang kuat agar tidak terjadi kebocoran lagi,” terang dia, kemarin.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Kudus H.M. Hartopo, menginstruksikan agar petugas mengevakuasi masyarakat yang masih terjebak di rumah terdampak tanggul jebol. Tak hanya itu, pihaknya memastikan kesiapsiagaan petugas, pemerintah kecamatan dan desa setempat menangani bencana.

Tanggul yang jebol selebar kurang lebih 50 meter. Kedalaman genangan air yang merendam rumah warga sekitar 5 sampai dengan 50 cm. Sementara itu, kurang lebih 22 rumah tergenang banjir dan ratusan warga tidak dapat menjalankan aktifitasnya.

H.M. Hartopo menginstruksikan agar petugas mengevakuasi masyarakat yang masih terjebak di rumah terdampak tanggul jebol. Pihaknya juga meminta agar perbaikan tanggul segera dilakukan karena musim hujan masih berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.

“Mohon kesigapannya untuk segera merenovasi tanggul yang jebol, begitu pula mengevakuasi warga yang masih terjebak,” tegasnya.

Setelah itu, pihaknya meninjau posko pengungsian yang berada di TPQ Khuriyatul Fikri Pasuruhan Lor dan SMP Muhammadiyah 2 Pasuruhan Lor. Plt. Bupati meninjau kesiapan logistik yang ada di posko. Begitu pula kesiapan tenaga kesehatan yang disiagakan di posko kesehatan.

Pihaknya meminta pemerintah desa dan kecamatan untuk selalu berkoordinasi terkait logistik yang dibutuhkan pengungsi. Penerapan protokol kesehatan di posko juga disoroti H.M. Hartopo agar tidak terdapat klaster tempat pengungsian.

“Logistik harus terus di-update sesuai kebutuhan pengungsi. Tolong selalu koordinasi dengan kami agar dapat tertangani dengan cepat. Walaupun di tempat pengungsian, tetap terapkan protokol kesehatan 3M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Mencuci Tangan Pakai Sabun),” ucapnya. Nor Ahmad