GROBOGAN.NEWS Solo

Tahukah Anda Busana Adat Jawa dan Maknanya

Ilustrasi

SOLO, GROBOGAN.NEWS-Bangsa Indonesia memiliki ragam kekayaan suku dan budaya. Kekayaan budaya meliputi pakaian adat, seni tari, upacara adat, kuliner khas daerah hingga pakaian adat.

Seperti halnya busana busana adat Jawa bisa juga disebut dengan busana kejawen yang mempunyai makna dan filosofi tertentu bagi si pemakainya.

Busana Jawa Tengah tersebut penuh dengan piwulang sinandhi yang kaya akan makna tersirat untuk bekal hidup di dunia dan akherat. Secara umum dibagi menjadi 12 Busana Jawa Tengah dan maknanya :

Iket

ket disini bisa disebut sebagai tali kepala. Ya mungkin bisa kita lihat pada perang melawan penjajah dulu ya, banyak yang memakai ikatkepala ini sebagai tanda siap dan pantang mundur. Di Jawa sendiri iket inidimaknai agar manusia mempunyai pemikiran yang kuat, fisik yang kuat, mentalyang kuat, sehingga bisa disegani oleh negara-negara lain yang ingin mengusaibudaya atau tanah air kita.

Udheng

 

Udheng berasal dari kata mudheng yang artinya paham atau pemahaman yang kuat. Udheng juga sama halnya seperti penutup kepala sepertiblankon dan sejenisnya. Dari arti kata udheng yang artinya paham ini bisamenjelaskan bahwa manusia itu harus paham apa tujuan utama hidup di dunia.Harus dengan ilmu pengetahuan dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahaesaagar bisa meningkatkan kepahaman itu.

 

Rasukan

Rasukan berasal dari kata ngrasuk atau masuk secara penuh. Maksudnya adalah kita harus mempelajari sesuatu itu sampai mendarah daging.Harus sampai akar-akarnya. Rasukan ini nyatakan dalam bentuk pakaian adat.

Benik

Busana beskap selalu dibarengi dengan benik atau kancing dan ditempatkan di kanan dan kiri. Filosofi dari benik itu sendiri adalah segalasesuatu harus diniknik, yaitu memperhitungkan dengan cermat apapun keputusanyang diambil, sehingga tidak merugikan orang lain.

Sabuk

Sabuk atau ikat pinggang digunakan untuk menjaga pakaian agar terlihat rapi dan kuat. Maknadari sabuk ini adalah mengenai keistiqomahan dan konsistenitas manusia dalammenjaga iman dan Taqwanya kepada Tuhan Yang Mahaesa.

Epek

Epek berasal dari kata epek artinya golek atau mencari. Bahwasanya dalam hidup kita diwajibkan harus mencari apapun itu baik ilmumaupun rezeki yang disediakan oleh Allah SWT.

Timang

Timang itu sendiri adalah simbol bahwa ilmu yang dicari wajib dipahami dengan jelas dan mendalam, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan keraguan dalam mengambil keputusan.

 

Jarik

Jarik adalah kain panjang yang fungsinya untuk menutupi tubuh sampai dengan kaki. Jarik artinya ja-rik artinya ojo sirik atau jangan mudahiri dengan rezeki yang diterima oleh orang lain. Karena iri hanya dapatmenimbulkan rasa emosional, grusa-grusu, dan mudah dendam kepada orang lain.

Wiru

Wiru atau wiro adalah melipat-lipta ujung kain sehingga berwujud wiru. Wiru artinya wiwiren aja nganti kleru. Olahlah apapun itusehingga menimbulkan rasa menyenangkan dan harmonis jangan sampai ada rasaketidak cocokan apalagi dendam sesama manusia.

Bebed

Brebed adalah kain jarik yang biasa digunakan oleh pria. Breded memiliki makna manusia harus ubed yakni sungguh-sungguh dan tekun dalammencari rezeki.

Canela

Canela dimaknai dari canthelna jroning nala yang artinya adalah peganglah kuat-kuat di dalam sanubarimu. Canela sama dengan selop,cripu, atau sandal. Canela dikenakan di kaki dengan maksud untuk menjaga setiaplangkah kita untuk wushul kepada Allah SWT.

Curiga dan Rangka

Curiga adalah keris, dan Rangka adalah wadahnya. Filososinya adalah sebagai bentuk kekuatan fisik dan mental. Munusia harus menjaga kekuatan itu dengan baik agar tidak rusak dan bisa diwariskan kepada generasi penerus mendatang. (dikutip dari koleksi Surawan Dibyosudarmo)

Artikel ini telah terbit di JOGLOSEMARNEWS dengan judul Busana Adat Jawa dan Maknanya