SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan perhatian khusus kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Ganjar pun menyapa para Pekerja Migran Indonesia asal Jawa Tengah yang tersebar di berbagai negara secara virtual melalui aplikasi zoom.
Obrolan berlangsung gayeng saat Ganjar menyapa mereka, bahkan Ganjar sempat dimintai PMI untuk mencarikan jodoh.
Momen ini terjadi dalam kegiatan Gubernur Jateng Menyapa melalui zoom di rumah dinasnya, Minggu (10/10) malam.
Ratusan PMI bergabung dalam acara yang juga disiarkan secara langsung di akun media sosial milik Ganjar.
“Halo, halo, ini dari mana saja? Walah rame banget,” ucap Ganjar mengawali acara yang diikuti setidaknya 300-an PMI.
Satu persatu PMI yang ikut dalam acara tersebut disapa Ganjar. PMI yang ikut tersebar di banyak negara antara lain Jepang, Singapur, Malaysia, Taiwan, Inggris, Canada, Jerman hingga Amerika Serikat. Usai menyapa, Ganjar kemudian mengajak mereka berinteraksi.
“Puji Astuti di Canada, wah ini pernah ketemu. Wah ada yang rambutnya putih semua dari Toronto. Mbak Kustia di Singapur, mbak Puri, mbak Yuni, wah banyak sekali. Saya pengin tahu apakah semua sudah divaksin? Tulis di forum chat,” ujar Ganjar.
Kebanyakan mengaku sudah mendapatkan vaksin. Bahkan ada juga yang sudah mendapat vaksin dosis ketiga atau booster. Ganjar pun mengingatkan mereka untuk tetap jaga kesehatan dan tetap disiplin protokol kesehatan.
Kepada para PMI, Ganjar mengatakan bahwa dirinya ingin mengetahui kabar dan kondisi mereka di perantauan. Selain itu, Ganjar juga berdialog terkait kondisi COVID-19 di negara mereka masing-masing.
“Alhamdulillah covid di Taiwan saat ini sudah siaga dua pak, artinya nol kasus jadi sudah banyak pelonggaran. Tapi untuk protokol kesehatan tetap ketat, dendanya sampai 15 juta rupiah,” ujar Siti PMI asal Purwodadi yang bekerja di Tainan, Taiwan.
Ganjar juga sempat menyapa PMI yang ada di Singapur. Secara khusus, Ganjar ingin tahu kondisi PMI di negara singa yang menurut informasi sedang tinggi penyebaran virus corona varian delta.
“Iya pak di sini (Singapur) untuk kasus local community-nya tinggi tapi terhitungnya masih terkontrol. Selain itu untuk vaksin, sebagian (PMI) juga sudah mulai mendapat suntikan ketiga,” kata Desi, PMI asal Salatiga.
Suasana makin ger-geran kala Ganjar berbincang dengan PMI asal Cilacap bernama Indra. Dia merupakan kru kapal pesiar yang saat ini sedang berada di Amerika Serikat, tepatnya di Miami. Kepada Ganjar, dia mengaku saat ini sedang menjalani karantina dan diperlakukan dengan baik seperti penumpang.
“Wis rabi apa durung? (sudah menikah atau belum?),” tanya Ganjar.
“Oh alhamdulillah dereng pak,” ucap Indra sambil tertawa.
Ganjar kemudian bertanya pada Indra, ingin istri dari Jawa atau Warga Negara Asing. Dengan mantap Indra mengaku ingin memiliki dua istri, baik dari Jawa maupun WNA. Praktis jawaban Indra memecah tawa Ganjar.
“Heh, siji bae urung olih jare pengin kalih (Satu saja belum dapat kok pengin dua),” seloroh Ganjar.
Ganjar bertanya pada Indra, negara mana saja yang telah dikunjunginya selama menjadi kru kapal pesiar. Ganjar pun kagum dengan jumlah negara yang disebutkan Indra lantas mempromosikannya.
“Wah hebat kye wong Cilacap wis tekan Napoli. Yawis tak dongakke entuk jodoh, kawan-kawan PMI di sini ini ada mas Indra dari Cilacap. Monggo ada yang mau apa tidak. Lho ini banyak yang angkat tangan,” goda Ganjar.
Cerita menarik lainnya datang dari PMI bernama Adi. Pria asal Batang sedang magang kerja di Jepang itu mengaku pilu karena harus meninggalkan istri padahal baru seminggu menikah. Adi pun mendapat suntikan dari Ganjar agar tetap semangat.
Saking asyiknya, Ganjar tak menyadari sudah 1,5 jam menyapa para PMI. Kepada seluruh peserta, Ganjar berpesan untuk selalu menjaga kesehatan dan disiplin protokol kesehatan.
“Ini tadi ada yang pengin nikah, ada yang baru nikah terus ditinggal. Itulah cerita kehidupan, tapi semuanya sedang membangun semangat, membangun masa depan. Anda ceria semuanya (saya) melihatnya senang,” kata Ganjar.Ris I Satria