GROBOGAN.NEWS Grobogan

Pedagang hingga Pelajar di Grobogan Sambut Gembira Kehadiran Bus Trans Jateng  

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menyapa para pelajar di sela peresmian Trans Jateng Koridor VI dengan rute Semarang-Grobogan pada Rabu (13/10/2021) di Pendopo Kabupaten Grobogan. Foto : Ist

PURWODADI, GROBOGAN.NEWS-Masyarakat di Grobogan dari kalangan pedagang hingga pelajar menyambut baik beroperasinya Trans Jateng Koridor VI dengan rute Semarang-Grobogan yang telah resmi diluncurkan, Rabu (13/10/2021) lalu.

Para warga mengaku sangat terbantu dengan adanya transportasi massal tersebut. Pedagang Pasar Godong, Rahyono menyampaikan, bus Trans Jateng sangat membantu masyarakat dalam kemudahan transportasi. Selain murah, fasilitas bus sangat nyaman bagi penumpang.

“Ini sangat membantu masyarakat. Biayanya murah dan busnya bagus ada AC-nya,” paparnya.

Dengan kemudahan yang didapat itu, ia berterima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan pemerintah provinsi.

“Saya berterima kasih kepada Gubernur, Pak Ganjar yang membuka Trans Jateng ini karena meringankan masyarakat Godong dan sekitarnya,” lanjutnya, kemarin

Siswa SMAN 1 Godong, Pragalia Najla menyampaikan, adanya bus Trans Jateng Semarang-Grobogan mempermudah akses dan fasilitas transportasi bagi masyarakat, terutama pelajar.

“Ini bagus karena lebih mempermudah akses, kebetulan salah satu halte ada di depan sekolah,” katanya.

Biasanya, dia jika pergi ke sekolah harus antar-jemput menggunakan sepeda motor dengan jarak sekitar tujuh kilometer. Kali ini, bisa dengan mudah menggunakan bus Trans Jateng hanya dengan biaya Rp2.000 untuk pelajar.

“Terima kasih telah memudahkan saya sebagai pelajar, dan semoga program ini bisa memajukan Jateng,” harapnya.

Diketahui, Trans Jateng mempersiapkan 14 unit bus untuk melayani rute Semarang-Gubug (Grobogan).

Di dalam bus berukuran medium tersebut terdiri dari 21 kursi duduk yang mampu menampung 40 penumpang. Di mana, dua kursi di antaranya menjadi prioritas untuk difabel, ibu hamil, dan lansia. Selain itu, dalam bus tersebut dilengkapi 20 hand grip untuk penumpang berdiri.

Rute Trans Jateng Semarang-Grobogan akan melalui terminal Penggaron (Kota Semarang) ke halte Pasar Tegowanu, Terminal Gubug, Terminal Mintreng, Terminal Godong, dan SMAN 1 Godong. Pada rute tersebut akan disiapkan 63 titik naik turun penumpang, dan ditambah 51 titik bus stop.

Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, program Trans Jateng untuk mendorong sistem transportasi berjalan.

“Ini sejak saya menjabat di periode pertama ingin transportasi itu baik dan murah. Pertama prioritas untuk buruh, kedua pelajar dan ketiga veteran. Nanti yang lain bisa meneruskan dengan tarif umum ini lebih murah, agar kita bisa menghormati mereka,” ujarnya.

Menurutnya, program Trans Jateng akan terus berkembang. Pemprov menfasilitasi kemudian nanti ke depan pemda meneruskan angkutan ke desa-desa.

“Koridor ini bisa berkembang tergantung kondisi di lapangan. Tadi saya sudah bicara dengan Bupati Grobogan dan Bupati Demak jika nanti diteruskan ke ujung-ujung desa, saya kira masyarakat dapat menggunakan sistem transportasi dengan baik,” tandasnya.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mewujudkan program inovatif di sektor layanan transportasi.

Pada Rabu (13/10/2021), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali meluncurkan layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng rute Semarang-Godong di Kabupaten Grobogan.

Peluncuran yang digelar di Pendapa Pemkab Grobogan ditandai dengan pecah kendi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Acara tersebut juga Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Demak Eisti’anah.

Trans Jateng Semarang-Grobogan menjadi rute aglomerasi keenam yang diluncurkan Ganjar. Sejak 2017 lalu, Ganjar sudah meresmikan rute Trans Jateng lain, diantaranya Semarang-Bawen, Purbalingga-Purworejo, Semarang-Kendal, Borobudur-Kutoarjo dan Solo-Sumberlawang.

Dan saat ini Trans Jateng Semarang-Godong Grobogan telah beroperasi. Rute itu akan dilayani oleh 14 bus dan masing-masing bus melayani 6 perjalanan selama sehari.

“Kita bertahap mendorong agar sistem transportasi berjalan dengan baik. Program ini saya pikirkan sejak awal saya menjabat, gimana caranya membuat angkutan umum yang murah, terjangkau dan baik. Akhirnya dilaksanakanlah peluncuran Trans Jateng ini,” ucapnya.

Prioritas utama Trans Jateng adalah untuk memberi pelayanan pada buruh, pelajar dan veteran. Setelah itu, baru untuk penumpang umum lainnya.

“Kenapa buruh, karena pengeluaran mereka cukup tinggi untuk transportasi. Dengan harga Rp2000, maka ini bisa sangat membantu. Termasuk para pelajar dan veteran agar kita bisa menghormati mereka. Selain itu, ya untuk masyarakat umum, agar mereka terlayani dengan baik dan jalanan tidak penuh,” katanya.

Pengembangan koridor Trans Jateng lanjut Ganjar akan terus berkembang. Ke depan, akan dibangun koridor-koridor lain dan rute lain yang memang dibutuhkan.

“Kenapa ini baru sampai Godong, ya nanti kita bertahap. Koridornya bisa berkembang sesuai kondisi di lapangan,” jelasnya.

Ganjar juga berharap daerah menindaklanjuti program ini. Masing-masing daerah yang dilintasi Trans Jateng, menyiapkan angkutan terusan sampai ke desa-desa agar masyarakat semakin terlayani.

“Tadi saya bicara dengan Bupati Grobogan dan Demak. Saya mendorong agar daerah meneruskan sampai ke desa-desanya. Umpama antar daerah dilayani Trans Jateng, sampai di daerah ada angkutan terusan sampai ke desa-desa. Kalau bisa tiketnya terintregrasi, jadi bayarnya hanya sekali dan kalau bisa elektronik. Ini memang belum sesempurna itu, tapi kita mulai dari sekarang,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni mengatakan, Trans Jateng akan membuat Grobogan semakin seksi. Di tengah investasi yang terus datang, jalanan jadi padat oleh distribusi barang dan tenaga kerja.

“Utamanya ruas Semarang-Godong itu hampir tiap hari macet dan menyebabkan angka kecelakaan tinggi. Kami sangat senang dengan adanya rute Trans Jateng ini, karena sangat bermanfaat untuk warga kami,” ucapnya.

Selain itu, keberadaan Trans Jateng diharapkan juga mengangkat ekonomi masyarakat. Moda transportasi itu juga diharapkan bisa mengangkat sejumlah destinasi wisata yang ada.

Di lain sisi, Plt Kadishub Jateng, Henggar Budi Anggoro mengatakan, sejak dioperasionalkan pada 2017 lalu, tercatat sudah ada 11 juta lebih pengguna Trans Jateng. Trans Jateng juga berhasil menggeser 45 persen pengguna kendaraan pribadi beralih menaiki Trans Jateng.Satria | RIS