SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Pandemi virus Corona (Covid-19) berkepanjangan tidak hanya berdampak pada kesehatan, namun ternyata juga mengancam sisi kejiwaan.
Fakta yang terjadi jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Semarang meningkat tajam selama wabah Corona.
Data yang berhasil dihimpun, jumlah Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar PGOT di Kota Semarang, Jawa Tengah selama pandemi Covid-19 terjaring 300 orang.
Demikian diungkapkan Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto usai rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Semarang, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, PGOT yang terjaring itu jumlahnya meningkat dibanding sebelum masa pandemi.
“Trendnya terus naik sejak pandemi. Makanya kita tidak henti-hentinya razia agar PGOT terus berkurang,” katanya.
Fajar mengatakan dalam razia PGOT pihaknya melibatkan dinas terkait dan juga pihak Kepolisian. Hal itu dilakukan agar razia lebih efektif dan bisa memberikan efek jera.
Sejumlah titik yang menjadi rawan PGOT mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Bahkan modus PGOT pun bermacam-macam jenisnya, seperti yang lagi viral adalah manusia Silver.
“PGOT banyak ditemui di daerah Jrakah, Kawasan Kota Lama, Jalan Majapahit, ADA Banyumanik, Kaligarang, Kampung Kali dan jalan protokol lainnya,” bebernya.RIS