SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Terjadinya peristiwa kematian warga yang menjalankan isolasi mandiri Covid-19 di rumah menimbulkan persoalan di wilayah Kota Semarang. Fenomena ketakutan saat proses pemandian jenazah hingga memakamkan pun terjadi.
Tak sedikit warga yang enggan dan takut untuk memandikan dan memakamkan warga meninggal di rumah akibat Covid-19.
Atas fenomena tersebut, Wali kota Semarang Hendrar Prihadi langsung menginstruksikan jajarannya untuk membentuk relawan-relawan yang bertugas melakukan pemulasaran jenazah Covid-19.
“Saat ini sudah terbentuk relawan yang bisa melakukan pemulasaran untuk memandikan jenazah yang meninggal akibat Covid secara steril dan bergotong-royong dengan masyarakat,” ungkap wali kota yang akrab disapa Hendi tersebut.
Setidaknya relawan-relawan tersebut telah terbentuk di 16 Kecamatan di kota Semarang. Tak hanya bertugas untuk memandikan jenazah saja, para relawan tersebut menurut Hendi juga turut membawa dan mengantarkan jenazah hingga pemakaman terdekat.
Di Kecamatan Semarang Barat, misalnya relawan pemulasaran sebelumnya telah dibekali pengetahuan tentang penanganan jenazah Covid-19 yang bekerja sama dengan Puskesmas terdekat dan Rumah Sakit Kariadi.
“Berbekal pengetahuan tersebut, diharapkan proses perlakuan jenazah dipastikan aman dan steril seperti penyemprotan disinfektan, dikafankan kemudian dibungkus dengan plastik 3 kali dan dimasukkan ke dalam peti kemudian disemprot disinfektan lagi,” tutur Hendi saat melakukan tinjauan vaksinasi di Unissula dan Sam Poo Kong, Senin (5/7).
“Jadi masyarakat hari ini yang melihat tetangganya melakukan isolasi mandiri akibat Covid kemudian meninggal di rumah, bisa menghubungi camat atau lurahnya untuk disambungkan dengan para relawan,” terang Hendi.
Dengan keberadaan para relawan ini sekaligus memberikan edukasi kepada warga cara penanganan jenazah yang steril dan aman sehingga tidak menimbulkan ketakutan.
Senada dengan Hendi, Camat Semarang Barat, Heroe Soekandar juga merespon positif keberadaan para relawan pemulasaran jenazah ini karena banyak warga di wilayahnya yang segera memperoleh pertolongan.
“Saat ada yang meninggal karena Covid bisa langsung kita bantu.
Kita edukasi juga kepada masyarakat, membantu memandikan jenazah karena kebanyakan mereka tidak paham dan merasa takut,” ungkap Heroe.
Untuk di wilayah Semarang Barat, saat ini pihaknya memiliki sekitar 30 relawan di mana sebagian besar merupakan anak-anak muda.
Para relawan tersebut tutur Heroe juga telah dilengkapi dengan APD dan perangkat sterilisasi sehingga aman tidak hanya untuk warga sekitar namun juga untuk para relawan itu sendiri.
Pihaknya juga telah menyiapkan pembentukan relawan-relawan di tingkat kelurahan sehingga mempercepat pelayanan bagi warga yang membutuhkan.RIS