GROBOGAN.NEWS Solo

Hikmah Besar di Balik Semangat Solidaritas Warga Lereng Lawu, Hanya Disiarkan Lewat Musala, Mobil Langsung Penuh Aneka Sayuran dalam Sekejap, Sumbangkan Sayuran untuk Warga yang Isolasi Mandiri.

Aneka sayuran sumbangan pedagang Karangpandan memenuhi mobil Rendan untuk dibantukan ke warga isolasi mandiri di desa lain. Foto/Istimewa

KARANGANYAR, GROBOGAN.NEWS-Pandemi virus corona atau Covid-19 telah menghantam segala lini kehidupan manusia.

Namun, musibah pandemi covid-19 yang melanda saat ini ternyata memberi hikmah bagi warga di lereng Gunung Lawu Karanganyar.

Seolah tergerak dengan kesulitan warga lain yang harus menjalani isolasi mandiri, warga dan pedagang sayuran di Karangpandan, Karanganyar berbondong-bondong secara spontan menyumbangkan sayurannya untuk diperbantukan.

Penggalangan sayuran itu dilakukan Minggu (27/6/2021) sore tadi dan digawangi Relawan Karangpandan (Rendan).

Pantauan di Pasar Karangpandan, beberapa pedagang tampak antusias memberikan sebagian dagangan sayurannya. Dagangannya itu diantar ke sebuah mobil van milik Rendan yang parkir di pelataran pasar.

Ada brokoli, nangka muda, kacang panjang, wortel sampai daun pepaya memenuhi armada Rendan bertuliskan ‘Dilarang Memberi Menerima Imbalan’.

Senyum sumringah para pedagang pasar tradisional saat melepas para sukarelawan menyemangati personel Rendan sepanjang perjalanan menuju Desa Sedayu, Sringin, Blorong dan Desa Sambirejo di Kecamatan Jumantono.

Di empat desa itu, sayuran segar diberikan cuma-cuma ke warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Aksi spontanitas pedagang Pasar Karangpandan ini seolah menegaskan keinginan mereka membantu meringankan beban saudara mereka yang sedang diisolasi di desa lain.

“Ini tadi baru diumumkan sore tadi untuk penggalangan bantuan bagi isoman. Disiarkan lewat toa masjid Pasar Karangpandan. Tidak lama, Alhamdulillah mobil sudah penuh sayuran. Pedagang sendiri yang mengemasnya lalu mengangkut ke mobil,” kata Koordinator Rendan Karanganyar untuk Penggalangan Bantuan Bagi Isoman Jumantono, Ade Irawan kepada wartawan, Minggu (27/6/2021).

Penggalangan bantuan bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di Jumantono diawali kekhawatiran kondisi mereka jika tanpa suplai makanan cukup.

Menurutnya semua itu berawal dari Jumantono ketika salah satu warga, Mas Wiyanto atau Wiwid menceritakan kondisi di sana. Isoman terbanyak di Desa Sedayu.

Informasi itu kemudian diteruskan ke Pak Eko dan Mas Warji lalu ke warga Karangpandan.

Ternyata respons para warga yang berjualan sayuran di Karangpandan luar biasa.

“Enggak hanya pedagang yang ikut nyumbang sayuran. Tapi juga warga sekitar yang punya kebun. Seperti nangka muda dan ketela, langsung dibabat lalu dimasukkan ke mobil Rendan,” jelasnya.

Sekitar 65 paket aneka sayuran dari mobil Rendan diturunkan ke posko relawan di Jumantono. Perjalanan dari Pasar Karangpandan ke Jumantono yang berjarak sekitar 17 kilometer relatif lancar.

Berbekal data by name dan by addres warga isolasi mandiri, bantuan itu diantar sampai ke pintu rumah sasaran.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, jumlah positif Covid-19 di Jumantono 55 orang per Minggu (27/6). Terbanyak di Desa Sedayu, yakni 34 orang.

Menurut Ade, bukan kali pertama warga dan pedagang Karangpandan menyumbang sayuran dalam misi sosial.

Hasil bumi tersebut diantar ke berbagai lokasi dapur umum di lokasi terjadi bencana alam.

“Pedagang sudah sigap apa yang harus dilakukan. Punyanya dagangan sayuran, ya itu yang diperbantukan,” pungkasnya. Wardoyo