KENDAL, GROBOGAN.NEWS-Berbagai upaya telah dilakukan pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan fasilitas kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Salah satunya, terkait pasokan oksigen untuk seluruh rumah sakit yang dijadikan rujukan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun melakukan pencermatan khusus dan begitu serius untuk mengamankan pasokan oksigen untuk rumah sakit rujukan di Jawa Tengah.
Setelah Senin (21/6) Ganjar mengundang direksi PT Samator dan mendatangi salah satu depo oksigen di Kabupaten Semarang pada Selasa (22/6), Ganjar mendatangi pabrik Samator yang ada di Kabupaten Kendal.
Di tempat itu, Ganjar ingin memastikan bahwa produksi oksigen di tempat itu berjalan baik. Ia juga meminta dilakukan penambahan untuk pemenuhan kebutuhan oksigen di Jateng yang terus meningkat.
“Kami serius untuk menyelesaikan ini, terimakasih pak Budi (direktur Samator) datang dari Surabaya ke sini untuk membantu. Jadi masyarakat tidak perlu panik, rumah sakit tidak perlu panik. Kami siap bantu,” kata Ganjar.
Dari pantauannya itu, Ganjar menegaskan jika produktivitas oksigen di Samator berjalan bagus. Meski sebelumnya ada kendala terkait listrik, namun saat ini PLN telah memberikan bantuan.
“PLN bantu, bahkan Kementerian ESDM juga membantu agar Samator ini bisa jadi pelanggan premium. Mudah-mudahan nanti bisa membantu meningkatkan proses produksi,” ucapnya.
Sebab saat ini lanjut Ganjar, kapasitas produksi oksigen dari pabrik yang ada di Kendal tidak cukup untuk mengcover seluruh Jawa Tengah. Sehingga, selain peningkatan produksi, PT Samator juga telah melakukan penambahan berupa mendatangkan pasokan gas dari Jabar dan Jatim.
“Dari Jabar dan Jatim sudah masuk, kira-kira bergerak 1-1,5 juta meter kubik dan sudah masuk ke Jateng. Jadi untuk pasokan dan stok aman, karena hari ini saya pastikan suplainya bagus termasuk memastikan bantuan oksigen dari PT Samator yang ada di Jabar dan Jatim itu,” tegasnya.
Selain memastikan pasokan aman, Ganjar juga telah memerintahkan seluruh rumah sakit di Jateng memperbaiki SOP dalam pengadaan oksigen. SOP harus menyesuaikan kondisi darurat saat ini.
“Karena sifatnya darurat, maka semuanya harus kreatif dan inovatif. Tidak boleh seperti kemarin-kemarin, hanya diam saja dan menunggu,” tegasnya.
Pihaknya juga telah menunjuk salah satu BUMD di Jateng untuk terlibat dalam penanganan kebutuhan oksigen. Nantinya, BUMD itu ditugaskan untuk melakukan perbaikan SOP, dari sisi hulu sampai sisi hilir.
“Termasuk memastikan deliverinya, tracking sistem harus diurus sampai urusan pembayaran. Karena sekarang kebutuhan tinggi, maka manajemen itu harus dilakukan terbuka dan disiapkan. Kalau botol-botolnya kurang ya harus beli, harus nambah. Sehingga kebutuhan beberapa hari ini yang rasanya terus meningkat, maka harus ada manajemen yang baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur PT Samator, Budi Susanto mengatakan, produksi oksigen di Kendal memang masih kecil, sekitar 50.000 meter kubik perhari. Sehingga jika harus memenuhi seluruh kebutuhan Jawa Tengah dengan kondisi saat ini, maka itu tidak akan cukup.
“Tapi karena kami bekerja secara group, Samator group itu ada di Jatim dan Jabar. Rekan kami di Jabar dan Jatim sepenuhnya suport untuk Jateng. Sehingga, pasokan oksigen untuk Jateng aman,” tegasnya.
Budi sendiri mengatakan butuh kerjasama dengan pemangku kepentingan, termasuk Pemprov Jateng dan rumah sakit-rumah sakit. Hal itu penting agar tidak terjadi panic buying.
“Kalau di rush, ya akan cepat sekali habis. Maka kami butuh kerjasama dengan pemangku kepentingan untuk pemenuhan itu,” tutupnya.RIS