SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Masyarakat diminta terus mematuhi disiplin protokol kesehatan.
Pasalnya, kedisiplinan protokol kesehatan menjadi pondasi pananganan pandemi virus corona atau Covid-19.
Seperti halnya kerja keras dari Pemerintah Kota Semarang upaya memutus mata rantai penularan Covid-19.
Tim gabungan dari jajaran TNI, Polri dan Jajaran Satpol PP Kota Semarang pun kembali menggelar operasi yustisi di kawasan Simpang Lima Semarang.
Dalam pelaksanaan giat tersebut, juga dilaksanakan tes swab antigen oleh petugas medis yang digelar secara acak pada Minggu (13/6) dini hari.
Petugas mengambil sampel pengunjung untuk menjalin swab tes antigen.
Hasilnya, satu orang pengunjung di kawasan tersebut terkonfirmasi terpapar Covid-19.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengungkapkan, ada satu yang positif. Menurut dia, satu warga yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 merupakan warga Ungaran.
“Iya, tim medis mengambil sampel pengunjung secara acak. Total ada 29 orang yang menjalani swab antigen. Hasilnya satu orang yang berkunjung ke Simpang Lima telah dinyatakan positif terpapar Covid-19,” jelas dia.
“Satu orang pengunjung tersebut (positif terpapar Covid-19) merupakan warga Ungaran (Kabupaten Semarang). Oleh tim medis langsung menyarankan untuk menjalani isolasi mandiri,” terang Fajar.
“Tempat isolasi di Kota Semarang penuh. Oleh tim kesehatan sudah berkoordinasi dengan puskesmas asal warga Ungaran itu,”sambung Fajar.
Lebih lanjut, Fajar menambahakan, kawasan Simpang Lima jadi salah satu tempat sasaran operasi yustisi untuk menekan penularan Covid-19.
“Selain di sini, ada tiga tempat yang dilakukan tes usap dalam operasi yustisi. Baik tempat karaoke dan pijat, dua lokasi lainnya di caffe yang ada di Kota Lama Semarang,” ucapnya.
Ia menegaskan jika ditemukan lebih dari satu, Kawasan Simpang Lima akan ditutup sementara.
“Jika ada lima yang positif, kawasan ini akan ditutup baik lapangan sampai tempat kulinernya,” imbuh dia.Arya