GROBOGAN.NEWS Kudus

142 Tenaga Kesehatan di Kudus Terinfeksi Covid-19, Lokasi, Lonjakan Kasus Jadi Perhatian Khusus Presiden Jokowi

Ilustrasi Covid-19

KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Gelombang penularan virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Kudus terasa semakin menggema.

Tidak hanya terjadinya lonjakan pasien Covid-19,  sebanyak 142 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Kudus dilaporkan positif Covid-19.

Saat ini, Kabupaten Kudus menjadi satu-satunya daerah dengan kasus aktif corona terbanyak di Jawa Tengah.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kudus dr Andini Aridewi, ratusan nakes yang terpapar itu berasal dari 3 rumah sakit dan 14 puskesmas di wilayah Kudus.

“Pasca lebaran berdasarkan data yang masuk ke kami sebanyak 142 tenaga kesehatan terinfeksi virus corona,” terang dia saat dikonfirmasi wartawan.

Dijelaskan oleh Andini lebih detail, saat ini ada 16 nakes yang menjalani perawatan, yang bergejala rata-rata keluhannya demam, infeksi pernafasan dan pencernaan. Sisanya menjalani isolasi mandiri,” jelas dia.

Lonjakan Kasus Jadi Perhatian Khusus Presiden Jokowi

Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Kudus menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang digelar secara tertutup pada Senin, 31 Mei 2021, Jokowi meminta laporan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ihwal kondisi terkini di Kudus.

“Khususnya beliau (Presiden Jokowi) bertanya, meminta laporan di Jateng, yaitu Kudus. Memang Kudus akhir-akhir ini terjadi peningkatan yang luar biasa, naik dari sisi kasus konfirmasi, maupun yang masuk RS,” ujar Budi dalam konferensi pers daring, Senin, (31/5) lalu.

 

Dijelaskan lebih detail oleh Budi Gunadi, lonjakan kasus di Kudus sudah ditindaklanjuti dengan cepat. “Khusus yang masuk ke RS sudah kita salurkan ke daerah-daerah terdekat di sekitar Kudus dan juga ibu kota provinsi di Semarang. Kami terus koordinasi dengan Pak Gubernur. Pasien-pasien yang tadinya berasal dari sekitar Kudus, seperti Pati, Sragen, kami arahkan ke RS lain di luar Kudus,” ujarnya.

Selain itu, jajaran Polri juga menindaklanjuti lonjakan kasus ini dengan pengawasan ketat terhadap pemberlakuan mikro lockdown. “Sehingga diharapkan apa yang terjadi di Kudus bisa kita isolasi dan tidak menyebar ke daerah lain di Jawa Tengah,” kata Budi.

 

Mantan Wakil Menteri BUMN ini menyebut, pemerintah juga gencar melakukan whole genome sequencing terhadap sampel kasus untuk mengetahui apakah lonjakan yang ada di Kudus disebabkan mutasi baru atau tidak.

“Pesan kami, untuk daerah-daerah yang lonjakannya cukup tinggi, termasuk yang ada di Kudus, tolong tetap disiplin, terutama memakai masker mencuci tangan, dan menjaga jarak,” ujar Budi.

Dikutip dari https://corona.kuduskab.go.id, data penambahan kasus Covid-19 per 1 Juni 2021 pukul 12.30 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 baru 150 kasus.

Sebanyak 68 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 10 pasien meninggal.

Total pasien yang dirawat sebanyak 298 orang dan 972 orang menjalani isolasi mandiri. Sementara total pasien sembuh sebanyak 5.712 dan total pasien meninggal 626 orang.Nor Ahmad