GROBOGAN.NEWS Grobogan

Sempat Berupaya Diselamatkan Rekannya saat Terseret Arus Sungai, Anak Berusia 15 Tahun Tewas

Proses evakuasi jenazah korban meninggal dunia akibat terseret aliran sungai di Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan, Grobogan.

PURWODADI, GROBOGAN.NEWS– Peristiwa nahas dan tragis menimpa pasangan suami istri Hadi Santoso (45), warga Desa Pengkol Kecamatan Penawangan, Grobogan. Anak semata wayang mereka Muhamad Yuda (15) ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus sungai irigasi di desa setempat, Senin (12/04/2021).

Berdasarkan informasi, kejadian bermula pada pukul 08.00 WIB, korban bersama temannya, Ahmad Lukman Fauzi (13), yang juga warga desa setempat, tengah memancing ikan di sungai. Sekira pukul 12.00 WIB, korban bersama temannya pindah tempat dan kemudian mereka berdua mandi di sungai tersebut.

Saat mandi, tiba-tiba korban terseret arus, seketika Ahmad Lukman Fauzi berusaha menolong korban, namun karena derasnya arus sungai, dia ikut terseret arus sungai. Beruntung Ahmad Lukman sempat berteriak minta tolong.

Teriakan Ahmad Lukman didengar Tegar Wahyu (20) dan Komarudin (34) yang kebetulan saat kejadian berada di sekitar lokasi dan kemudian menolong Ahmad Lukman. Setelah berhasil diselamatkan, Ahmad Lukman lalu dibawa ke klinik di Desa Genuksuran, Kecamatan Purwodadi guna mendapatkan perawatan.

Mengetahui ada anak tenggelam, warga kemudian berdatangan dan membantu mencari korban Muhamad Yuda.

Sekira 30 menit kemudian, Ahmad Yusup (44) bersama Muhamad Karis (30) warga Desa Kluwan, Kecamatan Penawangan berhasil menemukan korban berjarak kurang lebih satu kilometer dari tempat kejadian dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Penawangan. Mendapat informasi dari masyarakat, tim dari unit Reskrim Polsek Penawangan dan tim Inafis Polres Grobogan serta tim medis Puskesmas Penawangan II langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP.

Kapolsek Penawangan, AKP Dedy Setyanto membenarkan insiden ini. Dalam keterangannya, AKP Dedy menjelaskan, korban Muhamad Yudha ditemukan dalam kondisi hidung dan mulut berbusa serta dinyatakan meninggal dunia.

“Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Diduga, korban tewas lantaran terseret arus yang deras dan tidak bisa berenang. Dari kejadian ini, kami imbau kepada orang tua agar mengawasi anak-anaknya saat bermain. Terutama melarang anak-anaknya bermain di tempat-tempat membahayakan, seperti aliran sungai yang deras,” jelas AKP Dedy.

Sementara itu, Hadi Santoso, ayah korban menerima atas kejadian meninggalnya Muhamad Yuda adalah murni karena tenggelam di sungai. Usai pemeriksaan, korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman desa setempat. Agung