GROBOGAN.NEWS Solo

Duh, Siswi SMP di Sukodono Sragen Dicabuli Tiga Temannya di Kamar Mandi Balai Desa

ilustrasi percabulan / tribunnews

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Lagi-lagi kasus percabulan terjadi di Sragen. Kini, perbuatan bejat tersebut terjadi di wilayah Sukodono, Sragen.

Jika sebelumnya seorang siswi SD berinisial W (9) diperkosa tetangganya yang juga oknum pendekar perguruan silat berinisial S (38), kasus yang ini pelakunya masih di bawah umur.

Seorang siswi kelas IX salah satu SMP berinisial P (14) asal Sukodono, dilaporkan juga diperkosa bergantian oleh tiga temannya yang semuanya masih duduk di bangku SMP.

Korban dipaksa melayani nafsu bejat para pelaku yang sudah dikenalnya di kamar mandi balai desa.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , aksi perkosaan itu terjadi pada Sabtu (12/12/2020) lalu.

Aksi tak senonoh anak-anak SMP itu dilakukan pada pukul 14.00 WIB pada siang hari.

Kejadian itu bermula ketika P (14) siswi kelas IX SMP mengajak W (9) siswi SD bermain di sekitar balai desa.

Dengan diimingi jajan, P mengajak W ke balai desa dan W pun mau.

Setibanya di lokasi, ada tiga laki-laki yang tak lain adalah teman P yang juga masih duduk di bangku kelas IX SMP.

Kemudian ketiganya meminta P melayani nafsu bejat mereka secara bergantian di kamar mandi.

“Mereka melakukan kegiatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang anak di kamar mandi. W dipaksa oleh rekan-rekan dari P untuk melakukan hubungan seksual,” kata Direktur LBH Mawar Saron Surakarta, Andar Beniala Lumbanraja yang mendampingi korban W saat memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolres Sragen, Kamis (25/2/2021).

Andar menuturkan, setelah kejadian itu, W pulang dalam keadaan syok dan ketakutan. Namun dia tidak bercerita apa-apa kepada orangtuanya mengingat dirinya juga diancam oleh teman-teman P yang tidak ia kenal.

Andar mengatakan W tidak mengenali tiga orang teman-teman P karena ia baru pertama kali bertemu.

Ia melanjutkan, ada kemungkinan P sengaja mengajak W dan tiga temannya untuk melakukan perbuatan tidak terpuji itu.

“Yang jelas W tidak kenal tiga orang teman P karena baru pertama bertemu. Apakah P sengaja mengajak W dan tiga temannya untuk melakukan itu? Mungkin bisa jadi,” terangnya.

Andar menyampaikan belum mengetahui detail status kasus perkosaan berjamaah terhadap P. Sebab sejauh ini dirinya belum mendapat penjelasan mengingat P juga belum dimintai keterangan oleh polisi.

Dirinya saat ini fokus mendampingi W, yang sebelumnya sudah diperkosa oleh S (38) tetangganya yang berasal dari desa yang sama

Kendati demikian, Andar mengatakan P bisa dikatakan menjadi korban namun juga bisa menjadi pelaku karena telah mengajak W.

 

Perlu diketahui, sebelumnya W juga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan S (38) oknum anggota perguruan silat di Sukodono.

Andar melanjutkan sejak pihaknya membuat laporan (29/12/2020) hingga saat ini pelaku belum ada info bahwa sudah ditangkap.

Dia sangat menyayangkan kasus ini masih stagnan tanpa ada penangkapan pelaku.

“Sejak 29 Desember namun yang kita sayang pada saat ini untuk pelakunya belum ada info ditangkap atau tidak. Sejak Desember proses perkembangan belum. Sementara korban sudah menyebutkan orangnya (pelaku) terkait kesaksiannya tapi dari Polres belum untuk menemukan siapa pelakunya,” tegasnya.

Dikonfirmasi wartawan, Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Guruh Bagus Eddy Suryana membenarkan telah menerima laporan tersebut.

Saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan saksi terkait kasus ini.

“Sudah ada laporan. Terlapornya satu orang atas nama S. Kita sedang periksa saksi-saksi, saat ini sudah lima saksi yang kita terima,” ujarnya. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di  https://joglosemarnews.com/2021/02/miris-siswi-smp-di-sukodono-sragen-juga-diperkosa-berjamaah-oleh-3-temannya-di-kamar-mandi-balaidesa-korban-digilir-bergantian-siang-hari/