KENDAL, GROBOGAN.NEWS-Produksi kedelai, jagung, dan padi mesti terus didorong melalui perluasan lahan, stok, maupun kualitas.
Hal itu untuk mengantisipasi menipisnya ketersediaan produk pangan tersebut yang berdampak pada melonjaknya harga.
“Sebenarnya hasil pertanian kedelai di Kabupaten Kendal sudah lumayan cukup untuk pemenuhan kebutuhan di daerah. Namun, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi,” terang Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur usai mengikuti rapat kerja nasional (Rakernas) Kementerian Pertanian RI bersama Presiden Republik Indonesia melaui video conference, kemarin.
“ita harus lebih meningkatkan hasil dari tanaman yang sering kali mengalami kelangkaan, seperti tanaman padi, jagung, dan terutama pada tanaman kedelai. Sehingga, nantinya dapat mengurangi kelangkaan yang sering terjadi,” sambung dia.
Wabup pun berharap, Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Pertanian dan Pangan dapat meningkatkan komoditas tersebut, terutama pada tanaman kedelai.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal Tjipto Wahjono menyampaikan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh para petani di Kabupaten Kendal.
Salah satunya, karena harga kedelai yang terlalu rendah, sehingga menyebabkan petani enggan untuk menanam kedelai.
“Terkait dengan tanaman kedelai, kendalanya untuk sisi lahannya yang kurang dan petani kurang tertarik karena harga jualnya yang terlalu rendah. Sehingga, perlu adanya dukungan dari instansi pemerintah di bidang perdagangan, agar harganya dapat bersaing dan dapat memberikan keuntungan bagi para petani yang menanam kedelai,” katanya.
Ditambahkan, untuk tanaman jagung, Kabupaten Kendal pada 2020 hingga 2021 menjadi pemasok tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, mengungguli pasokan jagung dari Kabupaten Purwodadi. Kendati begitu, perluasan lahan tanaman jagung terus dilakukan, dengan memanfaatkan lahan Perhutani.
“Yang mana setiap ada penebangan pohon jati lahannya dapat ditanami jagung, dan kemarin juga dibantu oleh Kementerian Pertanian dengan memberikan bantuan benih jagung untuk lahan 20 hektare,” ungkapnya.
Sedangkan untuk tanaman padi, lanjut Tjipto, di Kendal ada program IP 400, yaitu petani dalam satu tahun dapat menanam empat kali.
“Hal ini harus benar-benar dimanfaatkan dengan benar, sehingga dapat meningkatkan produksi tanpa harus perluasan lahan,” pungkasnya. Wawan