KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Kerja keras dalam mengatasi wabah virus corona atau covid-19 di Kabupaten Kudus terus digencarkan. Salah satu hal yang menjadi program prioritas Pemkab Kudus yakni memutus mata rantai penularan covdi-19 serta perawatan yang terbaik bagi pasien yang telah tertular covid-19.
Di sisi lain, pelbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pencegahan hingga penanganan. Masyarakat diminta untuk terus waspada dan selalu menerapkan 3 M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker) secara disiplin.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Kudus Dr. Hartopo saat menerima kunjungan lapangan Liasion Officer (LO) Satgas Covid-19 Pusat Brigjen Pol. (Purn.) Oneng Subroto di Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (26/11).
“Kami terus berupaya untuk menekan kasus Covid-19 di Kudus. Masyarakat harus sadar bahwa penerapan protokol kesehatan ini sangat penting. Maka, ayo selalu terapkan 3 M,” katanya.
Selain itu, Plt. Bupati menjelaskan, RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus telah memiliki alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang merupakan bantuan dari CSR PT. Djarum. Adanya alat tersebut, menjadikan RSUD dr. Loekmono Hadi tempat rujukan pasien Covid-19 di wilayah eks-Karesidenan Pati. Sebab, hasil swab test langsung dapat diketahui.
“Adanya RT-PCR ini membuat RSUD dr. Loekmono Hadi jadi rujukan di eks-Karesidenan Pati. Alhamdulillah, alat ini mampu membantu kami dalam mendeteksi Covid-19 dan uji swab tak perlu kirim ke luar kota lagi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Plt. Bupati juga melaporkan, Kudus merupakan kota industri. Artinya, sebagian besar masyarakat Kudus menggantungkan hidupnya di sektor tersebut. Pihaknya pun tak ingin aktivitas industri mati. Oleh karena itu, orang nomor satu di Kudus tersebut meminta perusahaan agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kudus ini kota industri, pak. Jadi, kami tidak ingin masyarakat susah. Maka, mereka boleh kerja tapi saya minta perusahaan terapkan protokol kesehatan yang sangat, sangat ketat,” imbuhnya.
Terakhir, Dr. Hartopo menyampaikan, berbagai bantuan baik alat pelindung diri (APD) maupun bantuan sosial telah disalurkan kepada tenaga kesehatan maupun masyarakat yang membutuhkan. Terbaru, lanjut Dr. Hartopo, bantuan APD diserahkan ke pondok pesantren dimana aktivitas santri berangsur normal.
“Seluruhnya (bantuan) telah kami sampaikan. Terakhir, di pesantren. Ini adalah komitmen kami agar kasus Covid-19 di Kudus dapat ditekan,” pungkasnya.
Sementara itu, Brigjen Pol. (Purn.) Oneng Subroto mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Kudus dalam upaya penanganan dan pencegahan virus Corona. Pihaknya juga memberi acungan jempol bagi Kudus yang memiliki alat RT-PCR sendiri. Tak lupa, purnawirawan Polri itu juga mengingatkan pentingnya menerapkan 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak).
“Sangat bagus Kudus. Apalagi, punya alat RT-PCR ini. Terus semangat untuk menekan angka Covid-19. Selalu terapkan 3 M secara konsisten,” ungkapnya. Nor Ahmad