GROBOGAN.NEWS Grobogan

Kisah Tragis Nenek Dasiem Tewas dengan Kondisi Hangus Terbakar di Pekarangan Belakang Rumahnya, Sebelumnya Warga Sempat Mencium Bau Hangus

Petugas dari Polsek Toroh bersama tim Inafis Polres Grobogan melakukan evakuasi jenazah nenek Dasiem dan melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Foto : Istimewa

TOROH, GROBOGAN.NEWS-Peristiwa tragis terjadi di Dusun Kedungmulyo, Desa Sindurejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Selasa (17/11/2020).

Seorang nenek bernama Dasiem yang telah berusia 78 tahun warga yang tinggal di Dusun Kedungmulyo ditemukan tewas di pekarangan belakang rumahnya.

Saat ditemukan, jasad Dasiem dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya hangus terpanggang dengan kondisi penuh luka bakar.

Namun, setelah dilakukan pemeriksan medis pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Data yang dihimpun GROBOGAN.NEWS, diduga penyebab Dasiem tewas akibat terbakar tumpukan sampah yang dibakar oleh korban.

Dugaan itu diperkuat adanya sejumlah barang bukti yang digunakan oleh korban untuk membersihkan sampah dan membakar dedaunan kering di belakang rumah korban.

Penyebab meninggalnya korban diduga korban pada saat membersihkan sampah daun kering yang ada di belakang rumahnya.

Korban menyiram tumpukan sampah dengan minyak tanah dan dibakar menggunakan korek api gas dan diperkirakan api menyambar pada tubuh korban.

Korban diduga menyiram tumpukan sampah dengan minyak tanah dan dibakar menggunakan korek api gas dan diperkirakan api menyambar pada tubuh korban.

Kepala Polsek Toroh Ajun Komisaris Polisi (AKP) AKP Darmono, saat dikonfirmasi wartawan mengungkapkan, penyebab meninggalnya korban diduga terbakar tumpukan sampah yang dibakar sendiri oleh korban pada saat membersihkan sampah daun kering yang ada di belakang rumahnya.

“Berdasarkan hasil hasil olah TKP dari unit Reskrim Polsek Toroh dan tim inafis Polres Grobogan menemukan barang-barang berupa sebuah sapu lidi, satu buah korek api, satu botol air mineral berisi minyak tanah dan sisa pakaian korban yang terbakar,” terang AKP Darmono, kemarin.

“Hasil pemeriksaan medis pada tubuh bagian luar korban oleh tim medis dari Puskesmas Toroh bersama dengan petugas kami tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal dunia akibat terbaka,” sambung AKP Darmono.

Menurut keterangan dari warga masyarakat sekitar, sejak malam hari sudah tercium adanya bau pakaian terbakar. “Berdasarkan keterangan dari warga masyarakat sekitar, sejak malam hari sudah tercium adanya bau pakaian terbakar,” imbuh dia,

Kapolsek melanjutkan, jenazah korban ditemukan pertama kali oleh Anik Suwarni (43) yang merupakan anak korban. Awalnya, Anik merasa curiga karena biasanya setiap pagi sang ibu kerap datang ke rumahnya untuk membangunkan.

Namun, kebiasaan tersebut pada Selasa, 17 November 2020 pagi tidak dilakukan oleh ibunya.

“Atas kondisi tersebut, anak korban pun langsung beranjak ke rumah korban yang jaraknya sekitar 20 meter dari kediamannya, dan sesampainya di depan rumah korban, dia mendapati pintu rumah dalam kondisi tertutup,” imbuh dia.

Anak korban, lanjut dia, berusaha mencari keberadaan sang ibu dengan masuk melalui bagian belakang rumah. “Saat sampai di halaman belakang, saksi (Anik) terkejut karena menemukan sang ibu dalam kondisi terbakar dan sudah meninggal dunia,” terang dia.

“Dalam kondisi panik, dia berteriak minta tolong, dan para tetangga yang mendengar teriakan Anik pun langsung mendatangi rumah korban,” sambung dia.

Adanya peristiwa tersebut, oleh warga langsung dilaporkan ke perangkat desa setempat, yang diteruskan ke Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Toroh.

“Sesaat setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, kami bersama tim Inafis Polres Grobogan dan tim medis Puskesmas Toroh langsung menuju ke tempat kejadian perkara,” jelas dia.

Darmono menjelaskan lebih lanjut, temuan hasil olah TKP dari unti Reskrim Polsek Toroh dan tim inafis Polres Grobogan. Ditemukan sebuah sapu lidi, satu buah korek api, satu botol air mineral berisi minyak tanah, dan sisa pakaian korban yang terbakar.

“Penyebab meninggalnya korban adalah diduga saat membersihkan sampah daun kering yang ada di belakang rumahnya. Korban diduga menyiram tumpukan sampah dengan minyak tanah, dan dibakar menggunakan korek api gas. Kemudian diperkirakan api menyambar pada tubuh korban,” terang dia.

Menurut keterangan dari warga masyarakat sekitar, lanjut AKP Darmono, bahwa sejak malam hari sudah tercium adanya bau pakaian terbakar.

“Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian korban dan menolak dilakukan autopsi.  Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,”imbuh dia. Arya Utama