SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Gus Miftah gowes keliling Kota Semarang, Rabu (30/6/2021) pagi.
Bukan hanya sekedar gowes, Ganjar bersama ulama kondang asal Yogyakarta, Gus Miftah bersepeda keliling masuk pasar dan perkampungan untuk sosialisasi protokol kesehatan.
Gus Miftah nampak santai saat diajak gowes keliling kota Semarang, karena ulama yang sedang naik daun itu memang telah terbiasa bersepeda.
Meskipun di beberapa rute, ada juga tanjakan-tanjakan yang cukup terjal, namun Gus Miftah tak terlihat kelelahan.
Tawa dan canda menghiasai perjalanan mereka selama gowes sekitar dua jam itu.
Saat masuk ke pasar dan perkampungan, Ganjar dan Gus Miftah selalu berhenti untuk mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Ketika ada yang tidak pakai masker, Ganjar mengingatkan dan meminta ajudannya memberikan masker.
Sering pula, Ganjar memberi apresiasi pada warga yang tertib memakai masker, dengan membayari belanjaan yang dibeli.
“Pakai terus maskernya nggih bu. Tanggane, dulure, dikandhani (tetangga dan saudara diingatkan). Ayo eling lan ngelingke (ingat dan mengingatkan). Selalu tertib protokol kesehatan,” kata Ganjar.
“Ayo bu, ampun (jangan) berkerumun. Manut kalih gubernure (nurut sama gubernurnya),” timpal Gus Miftah.
Hari ini, Gus Miftah memang ingin bersilaturahmi ke Semarang. Karena jadwal mereka bertemu pagi, maka Ganjar langsung menawarkan Gus Miftah untuk gowes bareng.
“Saya ajak gowes sekalian, karena saya tahu Gus Miftah juga suka gowes. Jadi pas. Tadi saya ajak gowes ke pasar, masuk kampung untuk sosialisasi protokol kesehatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Gus Miftah mengapresiasi cara Ganjar dalam penanganan pandemi.
Tak hanya duduk di kantor, Ganjar terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi.
“Saya pikir ini keren. Mas Ganjar turun langsung memberikan edukasi pada masyarakat tentang prokes. Saya diajak mas Ganjar keliling pasar dan masuk kampung untuk mengingatkan warga memakai masker. Saya pikir ini perlu dicontoh,” katanya.
Pasar dan tempat-tempat kerumunan, lanjut Gus Miftah, merupakan salah satu tempat yang sering terjadi penyebaran.
Untuk itu, sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan agar masyarakat paham.
“Ini sejalan dengan gerakan Mas Ganjar yakni Eling lan Ngelingke. Saya pikir keren, karena di kondisi seperti ini, kita harus saling memberikan peringatan pada diri sendiri dan orang lain untuk menjaga kondusivitas keadaan. Caranya apa, ya harus care pada orang lain, untuk saling mengingatkan satu dengan lainnya,” pungkasnya. Satria