SEMARANG,GROBOGAN.NEWS-Virus Corona atau Covid-19 varian Delta telah merebak di wilayah Kabupaten Kudus. Sebanyak 86 persen sampel dari Kudus termasuk Covid-19 varian Delta. Dari 72 sampel yang diuji, 62 di antaranya masuk kategori strain varian India atau B16172.
“Dari semua sampel 86 persen varian baru,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulaianto Prabowo, Selasa (15/6/2021)
Namun, dia menyebut hasil itu tak bisa dijadikan tolak ukur penyebaran varian Covid-19 di Kudus. Sampel yang diambil dari Kudus dipilih berdasarkan kriteria pasien positif Covid-19. Meliputi penyintas, orang yang divaksin, kelompok tak rentan, dan lainnya. “Belum tentu mewakili suatu komunitas keseluruhan,” ujarnya.
Yuli mengatakan, untuk mengetahui tingkat sebaran Covid-19 varian baru di suatu daerah pengambilan sampel harus berdasarkan metodologi penelitian. Sehingga hasilnya dapat mewakili kondisi di lapangan.
Menurut dia, penelitian whole genome sequencing sampel Covid-19 dari Jawa Tengah dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta, Universitas Gajah Mada, dan Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga. “Di Salatiga sudah bisa. Mungkin perlu peralatan tambahan agar lebih cepat,” sebutnya.
Selenjutnya, dua laboratorium di Kota Semarang juga akan dimanfaatkan untuk penelitian whole genome sequencing. Keduanya adalah Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Untuk menekan laju kasus Covid-19 termasuk varian India, Satgas Covid-19 juga terus mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Seperti #memakaimasker, #mencucitangan, dan #menghindarikerumunan.