KENDAL, GROBOGAN.NEWS-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat melakukan kunjungan kerja, dan seminar di Kabupaten Kendal, Jumat (7/5).
Seminar ini dengan mengangkat tema “Peran OPD dan Ormas dalam Percepatan Penurunan Stunting Secara Konsisten di Kabupaten Kendal”, bertempat di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut, Kepala BKKBN Pusat. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, B.Sc., Wakil Bupati Kendal H. Windu Suko Basuki,
S.H., Sekda Kendal H. Moh Toha, S.T., M.Si dan diikuti oleh para Kepala OPD terkait, Ketua Tim Penggerak PKK Kendal, Wynne Frederica, Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Kendal, dan para PLKB di Kabupaten Kendal.
Dalam sambutannya Bupati Kendal Dico M Ganinduto menyampaikan selamat datang kepada Kepala BKKBN Pusat, Bapak Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) beserta jajaranya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Dico juga menjelaskan terkait dengan percepatan penurunan angka stunting dengan judul percepatan program penurunan stunting di Kabupaten Kendal.
Ia juga memaparkan, bahwa untuk mewujudkan sumber daya mamusia yang trampil dan berdaya saing bukanlah hal yang mudah, tentunya dengan harapan dapat tercapai, salah satunya dengan cara pencegahan stunting di Kabupaten Kendal.
“Di Kabupaten Kendal diharapkan stunting terus bisa menurun, jadi pencegahan stunting harus benar-benar dilakukan sejak dini, dan generasi mudah harus bebas dari stunting untuk mencapai pembangunan yang maksimal, dan untuk mencegahnya perlu adanya kerjasama dan sinergitas dari seluruh pihak, baik skala nasional, regional maupun daerah,” kata Bupati Dico.
Bupati juga mengungkapkan, saat ini Pemkab Kendal sedang menyusun regulasi Peraturan Bupati tentang percepatan pencegahan stunting terintegrasi, dan kami nenyusun SK Bupati tentang tim konvergensi stunting, dan SK Bupati Kendal yang menetapkan desa lokasi stuting, serta rembuk stunting yang akan dilaksanakan pada bulan Juni. “Jadi hal-hal tersebut menunjukan bahwa keseriusan kami Pemeritah Kabupaten Kendal dalam mencegah stunting,” ungkap Bupati Kendal.
Sementara Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa wilayah Kabupaten Kendal itu bervariasi, ada pegunungan, dataran, dan ada dataran, tetapi angka stuntingnya renda, yaitu 9,15 persen. Maka, praktek-praktek baik yang dilakukan oleh masyarakat Kendal ini perlu disampaikan kepada publik.
“Kemudian, komitmen dari ibu Wynne Frederica Ketua TP PKK Kendal yang juga sebagai istri Bupati Kendal berkomitmen sangat tinggi menggerakkan masyarakatnya untuk mencegah stunting, dan ini sangatlah penting untuk kita publikasikan, agar dapat menjadi percontohan bagi kabupaten/kota lainya,” Kepala BKKBN Pusat.
Hasto juga menyampaikan, dalam masa pandemi, BKKBN pada jangka waktu dekat ini akan membentuk 3 pendamping keluarga yang terdiri dari 3 unsur yaitu Bidan, Kader dan PKK. “Jadi jika keluarga memiliki balita, baduta dan Ibu hamil harus di didampingi, dan pendamping ini harus pro aktif menyambangi keluarga tersebut untuk mencegah terjadinya stunting dan penyakit lainnya,” tuturnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan kunjungan Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo didampingi Bupati Dico beserta istri melihat Bazar UMKM. Eko