SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi menggulirkan satu langkah yang cukup positif dan apresiatif.
Kapolres dan jajaran perwira Polres menggulirkan program baru dengan menjadikan 10 pelajar asal Papua di SMKN 1 Kedawung Sragen sebagai anak asuh Polres.
Membawa para perwira, pucuk pimpinan Polres Sragen itu mengawali program orangtua asuh dengan menemui 10 pelajar asal Papua yang ada di SMK tersebut, Selasa (23/3/2021).
Kapolres mengatakan kegiatan itu dilakukan dalam rangka silaturahmi dengan siswa asal Papua yang ada di SMKN Kedawung.
Ada 10 siswa dari kelas X hingga XII yang terdiri dari 2 putri dan 8 putra asal Bumi Cendrawasih yang tercatat belajar di SMKN itu. Dalam silaturahmi dadakan itu, para siswa Papua itu ditanya kondisi dan kendala serta kebutuhannya.
“Tadi ada yang minta dibuatkan SIM. Ada yang tanya cara bayar pajak. Ada juga yang pingin daftar TNI, tadi kita rekam dan catat agar bisa kita fasilitasi secara maksimal,” paparnya usai kegiatan.
Kapolres menguraikan kunjungan dadakan itu tidak ada maksud lain. Kecuali untuk menengok dan bersilaturahmi dengan para siswa Papua yang ada di sana.
Ia juga meminta para perwira mulai dari Wakapolres, semua Kabag hingga Kasat untuk menjadi orangtua asuh bagi 10 siswa itu. Program orangtua asuh bagi pelajar Papua itu merupakan terobosan Polres Sragen yang juga dilakukan Polda Jateng baru-baru ini.
Selain mempererat silaturahmi, program orangtua asuh itu digagas untuk lebih mendekatkan para siswa sehingga kebutuhan mereka selama belajar di Sragen bisa terakomodir.
Lebih dari itu, para PJU nantinya diharapkan bisa terus memberi dukungan agar mereka bisa lebih fokus belajar dan terhindar dari pergaulan yang salah. Sebagian mereka juga diberi kesibukan dengan dilibatkan kegiatan seperti mengerjakan laminating SIM di Polres.
“Karena dari 10 anak itu, ada yang tinggalnya tidak di asrama. Makanya nanti kita buatkan grup WA dan yang tidak di asrama biar bisa ikut di asrama. Supaya pengawasan lebih mudah. Nanti program orangtua asuh diawali dari komunikasi. Secara sederhana menyambangi tempat tinggal mereka. Setiap PJU wajib merekam apa kebutuhan mereka dan dibimbing sehingga bisa maksimal. Agar mereka tidak kesepian,” terang Kapolres.
Kapolres menambahkan program itu juga sebagai refleksi pengalaman pribadinya ketika bertugas di luar wilayah yakni di Nusa Tenggara Timur. Di mana dirinya yang awalnya merasa kesepian, akhirnya terbantu dengan kehadiran masyarakat lokal.
Dengan kehadiran orang tua asuh, nantinya diharapkan bisa menambah jaringan dan relasi bagi mereka. Jaringan itu diyakini akan menjadi nilai tambah yang bisa dimanfaatkan ketika kembali ke tanah kelahiran mereka kelak setelah lulus.
“Apalagi adik-adik ini melakukan pengorbanan besar karena terpisah dari orangtua yang jauh dan belum tentu setahun sekali ketemu orangtua. Mereka ini belajar ke Jawa dengan penuh harapan baik mendapat ilmu maupun jaringan. Siapa tahu mereka bisa memanfaatkan jaringan yang didapat ketika belajar di Sragen untuk kepentingan bisnis atau profesional lainnya ketika kembali ke Papua,” tandasnya.
Kepala SMKN 1 Kedawung, Budi Isnanik mengapresiasi kehadiran Kapolres dan jajaran PJU tersebut. Pihaknya menyambut baik pemberian motivasi dan program orangtua asuh itu yang diharapkan membuat para siswa asal Papua itu lebih kerasan dan bersemangat belajar di Sragen.
“Apalagi yang kelas X itu sejak masuk sampai sekarang kan belum pernah ketemu teman-temannya karena kebetulan pembelajaran daring terus. Mereka hanya di asrama jadi dengan adanya motivasi biar lebih kerasan dan cepat beradaptasi,” tandasnya.
Budi menambahkan dalam kunjungan itu, Kapolres dan jajarannya juga menyampaikan bantuan sembako kepada para siswa Papua. Wardoyo
Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/03/terobosan-baru-10-pelajar-smkn-1-kedawung-asal-papua-diangkat-jadi-anak-asuh-polres-sragen-kapolres-sebut-terkenang-saat-awal-dinas-di-ntt-begini-kisahnya/