BATANG, GROBOGAN.NEWS-Misteri hilangnya seorang santri di Pondok Pesantren Modern Selamat Batang yang dilaporkan tewas tenggelam di Sungai Lebeng terungkap.
Santri yang bernama M Adit Sugeng (16) warga Brebes yang dilaporkan hanyut terseret arus sungai Lebeng, berhasil ditemukan sudah tak bernyawa di pesisir Pantai Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah, pada Jumat (29/1) lalu.
Kapolsek Subah Polres Batang AKP Prisandi Tiar saat dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa santri yang hanyut di sungai lebeng pada Rabu (27/1/2021) sore, telah ditemukan di Pantai Roban.
“Benar, tadi pagi sekitar pukul 06.30 WIB ditemukan jenazah oleh warga di Pantai Roban Timur. Jenazah pertama kali ditemukan oleh pekerja tambak udang yang sedang memasang pipa air,” kata Kapolsek Subah AKP Prisandi Tiar saat ditemui usai evakuasi jenazah di pesisir Pantai Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah Jumat (29/1) lalu.
Adanya laporan tersebut, pihaknya bersama Polsek Tulis, Basarnas Semarang, Muspika Subah, BPBD, Banser NU Subah langsung mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan sosok mayat itu merupakan jenazah dari M. Adit Sugeng, santri yang terbawa arus pada Rabu (27/1/2021) sore.
Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah dilakukan pengecekan, jasad yang ditemukan memakai baju oranye yang dikenakan korban saat kejadian dan ada tulisan ‘ADIT’.
“Dari baju itulah jasad yang ditemukan bisa langsung dikenali. Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Limpung untuk pemeriksaan sebelum diserahkan ke pihak Ponpes dan keluarga korban,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang santri Pondok Pesantren Modern Selamat Desa Clapar Kecamatan Subah yang dilaporkan hanyut di sungai Lebeng yang berada dibelakang pondok kemarin.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/1/2021) sekira pukul 17.00 WIB. Korban M Adit Sugeng (16) warga Brebes bersama tiga orang temannya hendak mengambil jahitan dan jajan di Dukuh Tambakroto, Desa Kebumen dengan jalur menyeberangi sungai lebeng yang berada di belakang Ponpes.
“Pada saat akan pulang dan menyeberang, sungai yang dilewati arusnya belum deras. Tiga orang teman korban berhasil menyeberang dengan selamat. Namun saat korban menyeberang, tiba-tiba datang air deras hingga sungai meluap, akibatnya tubuh korban terseret arus,” ungkapnya.
Peristiwa itupun kemudian dilaporkan oleh ketiga rekan korban ke pihak pengurus pondok, dan kemudian melakukan upaya pencarian. Namun setelah dicari selama kurang lebih satu jam, ternyata korban tidak berhasil ditemukan.
Selanjutnya salah satu guru dari ponpes sekira pukul 19.00 WIB melaporkan kejadian tersebut pada Kepala Desa Jrakahpayung, Ahmad Rozikin dan kemudian melaporkan ke Polsek Tulis.
Mendapat laporan tersebut, tim dari BPBD dipimpin oleh Ka BPBD, Ulul Azmi, dari Rabu sore hingga malam, dibantu warga, SAR, TNI-Polri, Resque PMI dan relawan telah melakukan pencarian dengan menyusuri sungai. Frieda