GROBOGAN.NEWS Umum Pantura

Gelombang Laut di Utara Pekalongan Diprediksi Capai 2,5 Meter , Nelayan Diimbau Tingkatkan Kewasdaan saat Melaut

Analis Syahbandar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) Al Fajar Alam saat memberikan keterangan kepada para awak media. Istimewa

PEKALONGAN, GROBOGAN.NEWSSyahbandar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menginformasikan data BMKG Maritim per 1 Februari 2021.

Di zona perairan di laut utara Pekalongan untuk tinggi gelombang berkisar 1,25-2,5 meter atau area perairan dengan gelombang sedang.

Atas kondisi tersebut, seluruh nelayan diminta untuk selalu mewaspadai perubahan cuaca di laut.

Analis Syahbandar PPNP, Al Fajar Alam menuturkan bahwa di Pekalongan wilayah operasi kapal tidak hanya berada di laut utara pekalongan, namun sampai selat makasar, selatan pulau jawa, dan selatan sumatera.

Untuk wilayah selatan jawa tinggi gelombang lebih besar dibandingkan dengan utara pekalongan yakni berkisar 3-4 meter. Selain itu angin laut turut jadi kendala bagi para nelayan. Saat ini angin laut berkisar antara 4-15 knots.

“Hingga Senin (1/2), belum ada kapal di PPN Pekalongan yang melaporkan untuk berangkat. Kami imbau untuk para nelayan ataupun nahkoda kapal khususnya nelayan kecil yang beroperasi sekitar laut utara pekalongan untuk selalu berhati-hati. BMKG juga sudah memberikan himbauan adanya potensi gelombang tinggi mulai tanggal 31 januari – 2 Februari esok,” ungkap Fajar.

Lebih detail, ia menyampaikan, tiap kapal yang hendak berlayar harus memiliki surat persetujuan berlayar (SPB) yang diterbitkan oleh petugas.

Sebelumnya, petugas akan melakukan pengecekan seperti aspek kesiapan kapal, keselamatan, navigasi dan komunikasi, salah satunya yakni tersedianya pelampung (life jacket) bagi tiap nahkoda maupun ABK. Selain itu, selama pandemi Covid-19, para petugas juga melakukan cek kesehatan dan penerapan protokol kesehatan.

Ia pun mengimbau para nelayan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca, jangan memaksakan untuk berlaut tetapi menghiraukan keselamatan. Selain itu, kelayakan kapal turut menjadi pertimbangan yang perlu diperhatikan pada saat hendak berlayar.

“Kompetensi awak kapal atau ABK harus diperhatikan, sehingga mereka yang hendak berangkat betul-betul memiliki kompetensi baik, untuk mengoperasikan alat tangkap dan kapal,” jelas dia. Frieda