GROBOGAN.NEWS Solo

Bupati Sragen Ancam PNS yang Nekat Mudik Bakal Disanksi

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuli Sukowati mengancam bakal memberikan sanksi tegas kepada PNS yang nekat melakukan perjalanan keluar kota atau mudik selama 24 Desember 2021 – 2 Januari 2022.

Ia meminta semua PNS di Sragen untuk taat aturan selama Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 jelang Natal dan Tahun Baru itu.

Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Gedung Kartini Sragen, kemarin.

“Adalah (sanksi). Mulai dari teguran lisan, tertulis dan sebagainya. Tergantung tingkat pelanggarannya,” paparnya.

Bupati menyampaikan selama PPKM level 3 dari 24 Desember sampai 2 Januari, PNS diharapkan tidak melakukan perjalanan luar kota, liburan atau mudik.

Namun kalau mudiknya di wilayah aglomerasi Soloraya, masih dibolehkan.

“Misal rumah orangtuanya di Karanganyar ya nggak apa-apa to. Wong ya dekat. Yang enggak boleh itu maksudnya yang luar kota, yang perjalananan jauh lah. Kalau soloraya tidak termasuk itu,” terangnya.

Sementara itu, selama PPKM level 3 tersebut, nantinya PNS akan diterapkan sistem aplus yakni 50 persen work from home (WFH) dan 50 persen work from office (WFO).

Namun tidak menutup kemungkinan untuk sektor yang dipandang harus masuk, maka akan diwajibkan masuk semua. Sebab dari analisanya, WFH tidak cukup efektif dan banyak pekerjaan yang masih menumpuk.

“WFH di rumah kadang tidak efektif. pekerjaan numpuk-numpuk aja. Tapi kalau jangkauan pergi masih bisa ditolerir dan kalau diperlukan, nanti ya kita masuk masuk aja. Daripada di rumah dolan ya nanti dimasukkan saja. Nanti bagaimana tergantung kebijakan kepala dinas masing-masing,” tegasnya.

Larangan mudik dan perjalanan luar kota itu demi mengantisipasi potensi munculnya gelombang baru Covid-19 dan varian Omicron yang merebak di Afrika.

Potensi itu bisa muncul di momen libur Natal dan Tahun Baru. Sebab dari tren selama pandemi, angka kasus biasanya selalu naik acapkali ada liburan dan peningkatan mobilitas masyarakat.

“Kalau dilihat grafiknya, tren kasus Covid-19 ini hampir setiap 4 bulan naik. Grafiknya landai lalu naik, lalu landai, naik lagi. Yang jelas setiap ada kegiatan masyarakat yang ekstra besar pasti angkanya naik. Untuk itu memang harus bersiap diri. Makanya nanti imbauan kami tidak ada perayaan tahun baru, peribadatan natal dilakukan sederhana dengan pembatasan,” tandasnya. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/12/bupati-sragen-sebut-wfh-pns-tidak-efektif-mulai-24-desember-2-januari-pns-nekat-luar-kota-bakal-disanksi/2/