GROBOGAN.NEWS Solo

31 Anak di Sragen Idap HIV/AIDS, Bupati Minta DKK Jamin Hak-hak Mereka Tetap Terpenuhi

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Sekda Tatag Prabawanto saat hadir dalam acara pemberian beasiswa untuk anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Aula Sukowati, Rabu (1/12/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Nasib 31 anak di Kabupaten Sragen ini memprihatinkan, karena mereka terdeteksi mengidap HIV/AIDS.

Menghadapi kenyataan tersebut,Pemkab Sragen tetap berkomitmen dan mendorong penanganan terhadap mereka agar bisa mendapatkan hak layaknya anak normal lainnya.

“Anak dengan HIV/AIDS (ADHA) ini adalah aset kita semua, aset bangsa ini. Untuk itu saya minta pada Pak Hargi (Hargiyanto, Kepala DKK) untuk penanganan HIV/AIDS kabupaten Sragen tuntas dari hulu sampai hilir,” papar Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati di sela pemberian bantuan kepada ADHA di Aula Sukowati, Rabu (1/12/2021).

Bupati menjelaskan penanganan dari hulu ke hilir diperlukan supaya anak yang menjadi bagian dari generasi dan penyandang sakit apapun tetap memperoleh hak dengan sebaik-baiknya.

Termasuk Anak dengan HIV/AIDS harus dipastikan mendapat hak penuh seperti laiknya anak pada umumnya.

“Itu kewajiban pemerintah untuk memenuhinya,” ujarnya.

Sebagai wujud kepedulian, sebanyak 31 ADHA yang tercatat di Sragen hari ini diberikan beasiswa pendidikan dari Baznas setempat.

Bupati Yuni berharap beasiswa itu bisa bermanfaat bagi mereka dan bisa dipergunakan untuk kebutuhan.

“Saya yakin mereka akan hidup dengan normal sampai dewasa nanti. Bahkan yang punya cita-cita jadi dokter Insya Allah akan bisa. Selama disiplin menjaga diri dengan baik, obatnya diminum dan tentu saja menjaga diri dari apapun,” terang Bupati.

Disiplin sangat diperlukan mengingat para ADHA itu memiliki sistem imunitas yang tidak sama dengan orang yang normal.

Dengan banyaknya virus yang saat ini berkembang baik covid- 19 ataupun yang lain tentu akan lebih rentan lagi terhadap kesehatan.

Karenanya ia berharap semua pihak ikut peduli dan memberikan pendampingan. Utamanya memberi semangat dan dorongan agar mereka bisa menjalani kehidupan dengan baik serta mewujudkan cita-cita.

“Selalu beri dorongan bahwa mereka bisa hidup, bisa meraih cita-citanya setelah mereka dewasa. Saya yakin karena kami mempunyai beberapa stake holder yang bisa kita gandeng untuk terus bisa mensupport pendidikan mereka nanti,” tandasnya.

Bupati berharap ke depan Baznas diharapkan bisa mensupport para ADHA. Bahkan jika memungkinkan bisa menyekolahkan terus sampai dengan mereka inginkan sekolah sampai selesai dan tuntas pendidikannya. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/12/trenyuh-lihat-31-anak-di-sragen-pengidap-hiv-aids-bupati-ada-beasiswa-yang-bercita-cita-jadi-dokter-insya-allah-bisa/2/