GROBOGAN.NEWS Umum Nasional

Korban Bencana di Makassar Butuh Bahan Makanan, Ternyata 200 Dus Mi Instan Bantuan untuk Korban Sudah Kadaluwarsa

Sedikitnya 200 dus mi instan bagi korban bencana di Makassar ditemukan kedaluwarsa dan menumpuk di Dinas Sosial Kota Makassar / tribunnews

MAKASSAR, GROBOGAN.NEWS Di tengah kebutuhan bahan makanan bagi para korban bencana di Makassar, Sulawesi Selatan, ternyata sekitar 200 dus mi instan yang sedianya hendak dibagikan kepada para korban, ternyata sudah kadaluwarsa.

Tak pelak, bantuan itu pun hanya menumpuk di kantor Dinas Sosial Kota Makassar. Padahal seharusnya, bantuan tersebut telah didistribusikan kepada masyarakat.

Walikota Makassar, Danny Pomanto menilai, kedaluwarsanya bantuan makanan ini disebabkan karena buruknya manajemen di Dinas Sosial.

“Beberapa sembako yang rusak sejak 2020, sehingga saya segera tangani, dipisahkan,” ucap Danny Pomanto, di kediamannya, Jl Amirullah.

Menurut Danny, kondisi seperti itu sangat merugikan negara dan jika didistribusikan bisa membahayakan masyarakat penerima.

Karena itulah, dia meminta agar masalah tersebut segera diselidiki.

“Kondisi yang sangat merugikan negara, manajemen Dinsos kurang bagus, sekarang kita sedang perbaiki,” tegasnya.

Plt Kepala Dinsos Makassar, Muhyiddin mengatakan, sembako kedaluwarsa tersebut merupakan pengadaan APBD 2020.

 

Tanggal kedaluwarsanya yakni pada 28 Juli 2020 lalu. Ia menyesalkan adanya bantuan yang tidak tersalurkan dengan maksimal di masyarakat.

Padahal pada tahun 2020, Makassar diwarnai banyak bencana.

“Saya belum di Dinsos waktu itu,” ucapnya.

Menurutnya mekanisme dan SOP pemberian bantuan membuat bantuan ini lamban dieksekusi.

Padahal seharusnya kata Muhyiddin, bencana tidak perlu menunggu administrasi atau menyesuaikan dengan SOP yang ada.

Sedikitnya 200 dus bantuan makanan kepada korban bencana berupa mie instan ditemukan kedaluwarsa dan menumpuk di Dinas Sosial Kota Makassar.

Sedikitnya 200 dus bantuan makanan kepada korban bencana berupa mie instan ditemukan kedaluwarsa dan menumpuk di Dinas Sosial Kota Makassar. (Istimewa)

“Itu yang membuat lambat bergerak, padahal kalau bencana tidak perlu menunggu, cukup nanti penyerahan berita acara kepada camat setempat, administrasinya belakangan,” jelasnya.

Tahun 2022 mendatang, Dinsos berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, khususnya soal bantuan ke korban bencana.

Mahyuddin mengaku sepakat dengan pernyataan Wali Kota Danny Pomanto yang menganggap menimbulkan adanya kerugian negara.

“Itu memang ada kerugian, karena sembako yang sudah dibeli tidak tersalurkan,” ujarnya.

www.tribunnews.com

Berita ini sudah dimuat di

Waduh, Ratusan Dus Mi Instan Bantuan Korban Bencana di Makassar Kadaluwarsa