PURWODADI, GROBOGAN.NEWS–Kesiapasiagaan dalam mengantisipasi adanya potensi dampak La Nina telah berkumandang di Kabupaten Grobogan.
Terlebih, puncak musim hujan diperkirakan akan jatuh pada bulan Januari dan Februari 2021.
Saat ini, seluruh elemen masyarakat terdiri dari BPBD Grobogan, Tagana Grobogan, PMI Grobogan, TNI – Polri, Pamong Praja dan instansi terkait lainnya, telah bersiap menghadapi puncak musim hujan.
Hal itu terlihat saat pelaksanaan Apel Siaga Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana Tahun 2021 / 2022 sebagai wahana untuk mengukuhkan koordinasi, konsolidasi dan komunikasi semua pihak.
Apel Siaga Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana Tahun 2021 / 2022 dilaksanakan di Alun Alun Purwodadi, Rabu (3/11/2021). Dalam pelaksanaannya tentunya peserta dibatasi serta menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat.
Apel siaga ini dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni. Turut menghadiri apel siaga iniKapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi, serta Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyaningsih, beberapa pejabat Forkopimda lainnya.
Bupati Sri Sumarni dalam sambutannya menyampaikan, saat ini telah memasuki musim penghujan.
Bahkan, di beberapa wilayah, termasuk di Kabupaten Grobogan hujan deras disertai dengan angin puting beliung yang mengakibatkan beberapa rumah roboh hingga pohon bertumbangan.
Bupati Grobogan pun meminta seluruh elemen baik pemerintah daerah bersama Forkopimda, masyarakat dan dunia usaha untuk bergandeng tangan, bersiap siaga terhadap segala kemungkinan terjadinya bencana di Kabupaten Grobogan.
“Mari kita juga senantiasa melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta jaga lingkungan kita masing masing dengan slogan kita jaga alam, alam jaga kita,” ajak Sri Sumarni.
“Berdasarkan data bencana wilayah Grobogan hingga akhir Oktober 2021, tercatat adanya bencana banjir dan tanah longsor sebanyak 16 kali, angin kencang sebanyak 11 kali, dan 6 diantaranya terjadi di bulan Oktober 2021,” terang Sri Sumarni.
Lebih lanjut, Sri menjelaskan, jika merujuk informasi dari BMKG tentang potensi La Nina di Indonesia, fenomena ini diperkirakan dapat memicu peningkatan curah hujan disertai banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, seperti kejadian banjir bandang semalam di Desa Penganten dan Klambu.
Ia meminta kepada Kepala BPBD beserta seluruh jajarannya dan para camat beserta seluruh kepala desa agar tidak bosan berikan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi bencana alam.
“Sehingga kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat menjadi sangat penting untuk kita siapkan sebaik-baiknya,” terang Sri.
Pada bagian lain, Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi dalam pemaparannya menyampaikan, pihaknya telah melaksanakan pengecekan terhadap sarana dan prasarana untuk menghadapi bencana.
“Kita sudah melaksanakan kembali pengecekan sarana dan prasarana serta kesiapan personel dalam menghadapi bencana alam. Kita bahu membahu, bersatu padu bersama masyarakat dalam mengatasi, menangani dan menanggulangi kejadian bencana alam secara proporsional dan profesional,” ungkap Kapolres.
“Meski demikian, kami juga berharap tidak terjadi bencana alam apapun di Kabupaten Grobogan ini. Kita tetap lakukan kesiapsiagaan serta ketanggapan dalam menghadapi cuaca ekstrim ini,” imbuh Kapolres. Arya