GROBOGAN.NEWS Pati

SKK Migas Ungkap Masa Depan Industri Hulu Migas Dalam Road Map Energy

Ilustrasi.

REMBANG, GROBOGAN.NEWS-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi (SKK Migas) tengan melaksanakan tahapan identifikasi potensi kandungan gas di tengah laut sebelah utara wilayah Kecamatan Sluke, Rembang.

Menurut Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jaba Nusa) Nurwahidi, hingga saat ini masih dalam tahap eksplorasi, guna mengidentifikasi seberapa besar kapasitas dan area sebarannya di tengah laut sebelah utara wilayah Kecamatan Sluke, Rembang.

Informasi tersebut disampaikan Nurwahidi dalam sesi tanya jawab melalui zoom meeting, bertajuk “Masa Depan Industri Hulu Migas Dalam Road Map Energy”, Selasa (12/10/2021).

“Proses eksplorasi dilakukan oleh KrisEnergy, yakni perusahaan Migas dari Singapura. Di mana, KrisEnergy sudah menandatangani kontrak kerja sama dengan Pemerintah Indonesia, dan mempunyai wilayah Blok Bulu di perairan lepas pantai sebelah utara Tuban, Jawa Timur dan Blok Sakti. Khusus lepas pantai utara Sluke, masuk dalam kawasan Blok Sakti,” terang dia.

“Untuk yang Blok Bulu di sebelah utara Tuban tahap pengembangan, sedangkan yang utara Sluke Rembang, masih eksplorasi. Semoga dalam waktu dekat bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di wilayah Rembang pesisir utara,” kata Nurwahidi lebih lanjut.

Ditambahkannya lebih detail, kebutuhan energi di Indonesia akan semakin meningkat, di mana konsumsi minyak diproyeksikan naik 139 persen, sedangkan penggunaan gas akan jauh lebih besar hingga 298 persen sampai 2050 mendatang.

Maka, pihaknya bersama investor akan terus berupaya mennggenjot minyak dan gas, untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Pada 2020, lanjutnya, kebutuhan energi 287 juta ton, setara minyak bumi atau million tonnes of oil equivalent (MTOE), pada 2030 diperkirakan naik 500 MTOE, dan pada 2050 naik menjadi 1.012 MTOE.

“Peningkatan konsumsi ini harus kita siapkan dari sekarang,” terangnya.

Nurwahidi merinci, cadangan minyak di Indonesia saat ini sebesar 3,8 miliar barel, sedangkan cadangan gas 77 triliun kaki kubik.

Dengan cadangan tersebut, ia mengaku optimistis target produksi 1 juta barel minyak dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada 2030 dapat terwujud.

“Indonesia memiliki 128 cekungan. Saat ini yang diproduksi baru 20-an, masih banyak sekali yang belum dieksplorasi. Data-data tersebut memberikan harapan dan tantangan,” pungkas Nurwahidi.RIS