BOYOLALI, GROBOGAN.NEWS-Pasar Sunggingan, Boyolali Kota kini tak lagi ramai pada siang hari.
Pasalnya, sejak penerapan PPKM Darurat, sebagian pedagang memilih berjualan pada sore hingga malam hari.
Mereka menggelar dagangan di belakang pasar. Sebagian besar pedagang berjualan sayur- mayur seperti wortel, kol, kembang kol, bayam dan kebutuhan dapur lainnya. Namun ada pula pedagang buah dan daging ayam.
Menurut Eni (43), salah satu pedagang mengaku, awalnya berjualan pada sore hari hanya sekedar coba- coba saja.
Pasalnya, pada siang hari jualan semakin sepi seiring pemberlakuan PPKM Darurat.
“La, banyak ruas jalan ditutup. Jadi pengunjung malas ke pasar, dampaknya, dagangan hanya sedikit yang laku,” katanya.
Sedangkan malam hari, ruas jalan yang ditutup berkurang. Sehingga masyarakat lebih mudah menjangkau pasar. Lagi pula, pada sore hingga malam hari suasana lebih tenang. Sehingga masyarakat tak terburu- buru memilih barang yang dibeli.
Selain itu, sayuran yang dijual juga lebih segar. “Biasanya, petani memanen sayuran pada siang hari. Langsung dijual ke pasar dan dijual lagi oleh pedagang sore hari. Jadi sayuran lebih segar.”
Lastri (52), salah satu pengunjung pasar asal Kecamatan Mojosongo mengaku kini lebih senang berbelanja sayur pada malam hari.
“Lebih senang belanja malam hari, suasana sejuk, tidak panas. Jadi pagi hari bisa fokus berjualan di rumah,” kata Lastri yang membuka usaha warung di rumahnya. Waskita
Artikel ini telah terbit di JOGLOSEMARNEWS https://joglosemarnews.com/2021/07/sejak-ppkm-darurat-siang-hari-sepi-pembeli-sebagian-pedagang-pasar-sunggingan-pilih-jualan-sore-hingga-malam-hari/
