GROBOGAN.NEWS Solo

Kabar Duka Datang dari Pemkab Sragen, Sosok Imam Taufik, ASN Muda Sragen yang Meninggal Dunia Terpapar Covid-19 Ternyata Sangat Tekun Beribadah. Sering Duha di Kantor, Dikenal Jadi Tempat Curhat dan Bikin Adem

Kenangan Imam Taufik semasa hidupnya. Foto/Istimewa

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS-Berita duka datang dari Kabupaten Sragen.

Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen wafat setelah terinfeksi virus corona atau Covid-19 pada Selasa (6/7/2021) kemarin.

ASN tersebut diketahui bernama Imam Taufik. Abdi negara yang masih berusia muda itu mengembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Soeratno Gemolong.

Kepergian Imam menghadirkan duka mendalam bagi jajaran ASN di Bagian Pemerintahan. Mereka tak mengira, sosok Imam yang dikenal sebagai pegawai yang rajin dan tekun ibadah itu bakal berpulang di usia yang relatif masih muda.

Salah satu rekan sekantor almarhum, Wawan Indrawan mengaku sangat kehilangan. Sebab selama ini, ia mengenal sosok almarhum sebagai PNS yang baik dan rajin.

“Orangnya baik, cerdas, rajin ibadah, salat lima waktu tepat waktu,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (6/7/2021).

Wawan menyampaikan almarhum tidak hanya tekun beribadah wajib. Namun juga rajin menunaikan salat sunah yakni salat Duha di kantor.

Selama bertahun-tahun satu kantor, ia mengenal almarhum sebagai pribadi yang cekatan dan suka membantu orang lain.

“Orangnya entengan. Suka membantu temannya yang kesusahan dalam bekerja. Sosoknya juga ramah sehingga kadang jadi tempat curhat. Suka bikin adem hati pikiran temannya,” kenangnya.

Kabar duka meninggalnya Imam dibenarkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto.

Tatag yang juga Sekda Sragen, membenarkan kabar meninggalnya Imam dengan kondisi terkonfirmasi Covid-19.

“Benar, kami sudah menerima laporannya (positif terkonfirmasi Covid-19),” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (6/7/2021).

Data yang dihimpun, Imam sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif sejak kondisi kesehatannya mulai menurun beberapa hari lalu.

Setelah dinyatakan positif, kondisi yang bersangkutan sempat membaik namun kemudian memburuk pada Senin (5/7/2021).

Pihak keluarga dan rekan sekantor sempat mengupayakan donor plasma konvalesen untuk Imam. Yang bersangkutan diberitahukan membutuhkan donor darah plasma konvalesen O.

Namun takdir berkehendak lain. Perjuangan Imam akhirnya gagal bertahan dan kemudian mengembuskan nafas terakhirnya hari ini tadi.

“Meninggalnya di RSUD Gemolong Sragen. Kami sangat kehilangan,” ujar Wawan. Selamat jalan Imam Taufik! (Wardoyo)