GROBOGAN.NEWS Solo

Sehari Jelang Penutupan, Kondisi Pasar Sunggihan Boyolali Dipenuhi Pengunjung

SItuasi di area Pasar Sunggingan Boyolali pada Sabtu (26/6/2021).

BOYOLALI, GROBOGAN.NEWS-Sehari menjelang penutupan pasar tradisional dan modern untuk mendukung program hari Minggu di Rumah Saja, pengunjung memadati sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Boyolali.

Mereka memborong sembako dan sayhuran guna memenuhi kebutuhan selama pemberlakuan Minggu di Rumah Saja, nesok pagi.

“Jam 9 pagi, saya sudah tidak bisa mendapatkan daging ayam. Bilangnya penjual,  sejak pagi daging ayam sudah diborong warga untuk stok hari minggu,” kata Haryanti salah satu pengunjung Pasar Sunggingan, Boyolali Kota, Sabtu (26/6/2021) .

Aris Sulistyanto, Kabid Infrastruktur dan Pembinaan dan Penataan Pedagang Dinas  Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin).

Boyolali, usai pemantauan sejumlah pasar mengungkapkan,  Gerakan Minggu di Rumah Saja telah dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya.

Merespons kebijakan itu, Pemkab Boyolali mengeluarkan kebijakan salah satunya dengan menutup seluruh pasar tradisional maupun toko modern baik besar maupun kecil pada hari Minggu 27 Juni dan 4 Juli 2021.

“Penutupan itu tercantum dalam SE No 510/2537 tentang pelaksanaan operasional perdagangan dalam penerapan PPKM yang dikeluarkan Disdagperin Boyolali,” katanya.

Terkait aksi borong sembako, diakui terjadi di pasar tradisional, sedangkan pengunjung sejumlah toko modern dan swalayan tampak masih normal seperti hari biasa.

“Kalau toko modern masih normal seperti biasa, jika ada peningkatan pengunjung itu biasa, karena akhir pekan.”

Sementara, para pedagang mengaku pasrah dengan kebijakan pemerintah untuk menutup pasar selama satu hari penuh.

“Kami hanya berharap penutupan jangan diperpanjang lagi dan pandemi segera berakhir. Sehingga masyarakat bisa tenang bekerja dan mengais rezeki,” kata Soni, pedagang ayam Pasar Sunggingan. Waskita