GROBOGAN.NEWS Semarang

Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Area Parkiran Sebuah Rumah Makan di Ungaran

Ilustrasi jenazah.

 UNGARAN, GROBOGAN.NEWS-Peristiwa meninggal dunia sesosok pemuda yang ditemukan tergeletak di pinggir Jalan Raya Solo – Semarang menyisakan duka yang mendalam.

Saat ditemukan, sesosok pemuda yang ditemukan tergelak di parkiran JJ Resto Kepiting Saos Bagan Jalan Gatot Subroto, No. 02, Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Sabtu (5/6/2021) lalu sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Data yang berhasil dihimpun, pemuda tersebut bernama Ahmad  Fauzi, (17) warga Jalan Blimbing  Timur Dalam, RT 011, RW 002, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis pada tubuh bagian luar korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.

Penyebab korban meninggal dunia diduga akibat penyakit paru-paru korban kambuh.

Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Tegar melalui Kasubag Humas Polres Semarang AKP Sugiyarta saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

Dikatakanya, kejadian tersebut diketahui adanya laporan dari masyarakat dan langsung tanggapi oleh Polsek Ungaran dan Polres Semarang.

“Adanya laporan masyarakat pihak kami langsung ke lokasi untuk melakukan olah TKP,” ungkap dia, kemarin.

Lebih detail, AKP Sugiyarta mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, berdasarkan keterangan dari saksi – saksi menyebutkan pemuda tersebut bernama Ahmad  Fauzi, (17) warga Jalan Blimbing  Timur Dalam, RT 011, RW 002, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Menurut dia, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh David (54) pemilik JJ Resto Kepiting Saos Bagan, saat akan keluar dari resto miliknya untuk membeli sembako, melihat korban sudah tergeletak di pinggir jalan raya Solo- Semarang, di area parkiran.

Melihat itu, David memberitahu Akbar (32) penjaga parkir JJ Resto Kepiting Saos Bagan yang pada saat itu sedang beristirahat di belakang resto bersama rekannya.

“Kepada penjaga parkir, David mengatakan bahwa diparkiran depan resto ada orang yang tergeletak. mendengar hal tersebut Akbar dan temannya mengecek kebenaran tersebut, lalu pada saat di parkiran Akbar melihat korban yang tergeletak tersebut, oleh Akbar korban berusaha dibangunkan, namun didapati korban tidak bergerak,” ungkap Kasubag Humas Polres Semarang.

Mengetahui korban sudah tidak bergerak lalu Akbar memberitahuan kepada piket SPKT Polres Semarang untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban. Setelah dicek,  oleh Tim Inafis Polres Semarang dan BPBD Kabupaten Semarang, korban langsung dibawa ke RSUD Ungaran.

“Berdasarkan keterangan tim medis RSUD Ungaran yang dipimpin dr. Muhammad Arjandi dari IGD RSUD Ungaran, disebutkan bahwa korban meninggal dengan tidak ditemukan tanda – tanda penganiayaan atau kekerasan,” terang dia.

“Dan mengenai penyebab kematian belum dapat dipastikan karena korban harus dilakukan autopsi terlebih dahulu,”terang AKP Sugiyarta lebih lanjut.

Pihak Keluarga Menolak Dilakukan Autopsi

Setelah mendapat penjelasan dari tim medis,  dan tim Inafis Sat Reskrim Polres Semarang, pihak keluarga menyatakan telah mengikhlaskan kematian korban dan menolak untuk dilakukan autopsi serta tidak akan menuntut kepada siapapun baik secara pidana maupun perdata.

“Dan berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban selama kecil korban mengalami riwayat penyakit paru-paru,” imbuh dia.Ari