GROBOGAN.NEWS Solo

Kakek dan Cucu yang Luka Saat Kebakaran Ruko dan Gudang di Tanon Sragen, Akhirnya Meninggal

ilustrasi kebakaran / pixabay

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS Kebakaran hebat yang melanda rumah toko dan gudang minyak milik juragan Siswanto (40) asal Dukuh Pilangsari RT 31, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen, akhirnya berujung duka.

Pasalnya, dua orang yang mengalami luka-luka saat insiden tersebut, akhirnya meninggal dunia.

Dua korban yang meninggal adalah anak bungsu Siswanto, Elricho Pian Heliyanto (6) dan kakeknya, Hadi Sutrisno Suwardi (65).

Keduanya meninggal akibat luka bakar terlalu parah yang mereka alami. Kakek dan cucu itu meninggal di RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Elricho mengembuskan nafas terakhir sesaat usai tiba di RSUD dan sebentar mendapat penanganan, Sabtu (8/5/2021). Sedangkan sang kakek menyusul meninggal Minggu (9/5/2021) pagi ini pukul 07.45 WIB.

Kabar duka itu dibenarkan Wakil Direktur Bidang Pelayanan dan Mutu RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Joko Haryono. Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia menyampaikan dua korban kebakaran di Ketro memang meninggal dunia.

Mereka gagal terselamatkan karena kondisi luka bakarnya yang sudah terlalu parah. Persentase tubuh yang terbakar mencapai angka 92 persen sehingga membuat banyak kehabisan cairan.

Bahkan wajahnya menghitam penuh luka bakar dan melepuh.

“Yang anak umur 6 tahun, kemarin baru datang di RS cuma ditangani sebentar lalu meninggal. Karena luka bakarnya parah banget. Hampir 92 persen. Mukanya terbakar parah, KU sudah jelek, mau dipasangi alat sudah nggak bisa. Apalagi kondisi anak yang masih kecil sangat kesulitan,” paparnya via telepon.

Sedangkan sang kakek, Hadi Sutrisno Suwardi meninggal barusaja pagi ini. Sempat bertahan semalaman, kakek paruh baya itu juga gagal terselamatkan.

Menurut Joko, kondisi luka bakar sang kakek juga parah dan hampir seluruh tubuh. Nyaris tak ada sudut yang tidak terbakar dengan persentase kondisi luka bakar mencapai 93 persen.

“Kalau kondisi terbakar hampir menyeluruh seperti itu otomatis banyak kehilangan cairan. Kalau sudah di atas 75 persen apalagi 90 persen. Mungkin kelihatan secara fisik tidak terlalu, tapi kondisi kehilangan cairannya yang berbahaya dan harus segera tertangani. Apalagi jarak Ketro ke Sragen kemarin lumayan memakan waktu,” terangnya.

Dengan meninggalnya dua korban, saat ini tersisa dua korban yakni nenek Samiyem (64) dan kakak Elricho yakni Della Rosita Putri (10).

Keduanya masih menjalani perawatan dan menurut rencana akan dipindah di bangsal ICU hari ini. Joko menyampaikan kondisi terakhir keduanya relatif tidak terlalu parah.

Kondisi luka bakar sang nenek dan cucu itu hanya sekitar 27 persen. Meski demikian, mereka akan dipasang alat bantu memasukkan cairan melalui Vena Seksi.

“Kita akan pasang Vena Seksi. Karena kondisi tangan sulit dimasukkan infus sehingga harus melalui belakang,” terang Dr Joko.

Salah satu warga, Yanto, menyampaikan jenazah Richo meninggal sekitar jam 23.00 WIB dan dimakamkan pagi ini pukul 09.00 WIB di pemakaman desa setempat.

“Yang makam kakeknya ini masih proses penggalian. Dimakamkan di samping cucunya yang baru selesai dimakamkan tadi,” terangnya.

Kabar meninggalnya dua korban kebakaran itu juga dibenarkan anggota DPRD Sragen asal Canden, Ketro, Hariyanto.

Ia juga menyampaikan bahwa dua dari empat korban meninggal dunia yakni sang kakek dan cucu laki-laki. Ia mengaku turut berduka cita atas meninggalnya dua korban tersebut. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/05/kabar-duka-sragen-kakek-dan-cucu-korban-kebakaran-di-ketro-tanon-akhirnya-meninggal-dunia-dimakamkan-berdampingan-sang-nenek-dan-cucu-satunya-dipindah-ke-bangsal/