SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kunjungan Raja Nusak Termanu, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Vicoas TB Amalo, di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Sabtu (29/5).
Dalam perjumpaannya, Raja Rote yang akrab disapa Vico ini mendiskusikan banyak hal dengan Ganjar. Mulai dari kebangsaan, hingga isu-isu lain di wilayah Indonesia Timur.
“(Kami) Bertemu (dan melakukan) diskusi kebangsaan, tentang masyarakat kami yang ada di Semarang, pandangan beliau untuk kami masyarakat minoritas dari Indonesia Timur. Pak Ganjar bilang Indonesia Timur adalah bagian penting dari (sejarah) republik ini berdiri, karena di Ende-lah tempat lahirnya Pancasila,” ujar Vico.
Dalam pertemuan itu, Ganjar menyinggung kisah bagaimana Bung Karno saat dalam pengasingan di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada kurun waktu 1934-1939.
Bung Karno mendapat inspirasi tentang Pancasila saat merenung di bawah Pohon Sukun. Inspirasi ini kemudian disampaikan sebagai gagasan lahirnya Pancasila di sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Dari diskusi itu Vico menyimpulkan Ganjar memiliki wawasan kebangsaan yang luas.
“Dan khususnya mengenal sekali orang Indonesia Timur, luar biasa dan beliau tadi cerita tentang pengalaman beliau waktu kunjungan ke Indonesia Timur, ke Kupang. Pernah juga ke asrama (warga) NTT di sini, asrama (warga) Papua di sini dan luar biasa,” katanya.
Sebelum berpamitan, Vico memberikan cendera mata kepada Ganjar berupa kain tenun bermotif Badongko dan topi khas Rote, Tilangga afau Ti’i Langga sebagai ungkapan terimakasih atas kesediaan Pemerintah dan masyarakat Jawa Tengah menerima dan menjaga warganya di Jawa Tengah dengan baik.
“Terima kasih sudah menerima masyarakat kami yang ada di sini, dan kalau bisa masyarakat Jateng silakan dateng ke NTT, banyak tempat wisata di sana, tempatnya alami dan makanannya juga segar-segar, dan (alamnya) eksotik serta budayanya bagus,” ujarnya.
Ganjar terlihat sangat gembira mendapatkan cendera mata tersebut, baginya ini bisa menambah koleksi baju adat nusantara yang selalu ia kenakan pada minggu keempat setiap bulannya. Selain sebagai lambang persaudaraan, Vico juga menjelaskan makna filosofi desain topi Tilangga.
“Pesan dari topi itu, bahwa apapun kita harus selalu ingat dengan yang di atas,” tandas Vico.Ari