GROBOGAN.NEWS Demak

Santri Hanyut Di Sungai Jajar Demak, Tim SAR Berhasil Menemukan Tubuh Korban Sekitar 4 Km dari Lokasi Awal Tenggelam

Tim Gabungan Basarnas Pos SAR Jepara saat melakukan pencarian seorang santri yang hanyut tenggelam di Sungai Jajar. Istimewa

DEMAK, GROBOGAN.NEWS-Tim SAR akhirnya berhasil menemukan jenazah seorang santri di Kabupaten Demak yang dilaporkan hanyut di Sungai Jajar di Kelurahan Bintoro, Demak.

Tubuh korban bernama Baru Ziadal Asma (14) berhasil ditemukan pada Selasa (2/2/2021) dini hari. Tim SAR menemukan jenazah korban sekira empat kilometer dari lokasi awal tenggelam.

Lokasi penemuan jenazah korban tepatnya di Dukuh Poncowati, Desa Poncoharjo, Kecamatan Bonang.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya, saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa (2/2/2021) siang.

“Upaya pencarian jenazah korban berhasil menemukan tubuh korban yang tenggelam di Sungai Jajar pada Selasa (2/2) dini hari. Tubuh korban berhasil ditemukan arah utara dari lokasi awal korban tenggelam di Sungai Jajar,” terang dia, saat dikonfirmasi.

“Dengan ditemukannya jenazah korban, operasi pencarian selesai dan seluruh tim SAR yang terlibat proses pencarian langsung kembali ke satuan masing-masing,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala BPBD Demak Agus Nugroho saat dikonfirmasi, mengungkapkan, korban ditemukan oleh warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan terapung di pinggir jembatan kanal sekira pukul 01.30 WIB.

Sekira 15 menit selanjutnya korban berhasil dievakuasi dari sungai. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga guna proses pemakaman.

“Jenazah korban langsung diserahkan ke a di rumah duka di Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak sekira satu jam setelah jenazah korban berhasil dievakuasi dan dilanjutkan untuk proses pemakaman,” imbuh Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, kabar duka, seorang santri bernama Ziadal Asma dilaporkan tenggelam di Sungai Jajar.

Santri di Ponpes Al-Ishlah Sempal Wadak Bintoro tenggelam saat berenang bersama tiga temannya di aliran Sungai Jajar tepatnya di Desa Bintoro, pada Minggu (31/1/2021).

Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya, saat dikonfirmasi wartawan pada Senin (1/2/2021), mengungkapkan,  setelah menerima laporan adanya santri yang tenggelam, pihaknya langsung menerjunkan tim dari Basarnas Pos SAR Jepara dilengkapi dengan peralatan SAR air.

Namun, proses pencarian pada Minggu (31/1) sore kemarin. Tim melakukan penyisiran dengan radius sekitar 1 kilometer  arah utara dari lokasi. Namun belum mendapatkan hasil.  Selanjutnya, paya pencarian dilanjutkan pada Senin (1/2) hari ini.

“Proses pencarian dilanjutkan pada hari ini. Pagi ini pencarian dilanjutkan lagi dengan penyisiran sejauh 2 km dari lokasi. Semoga korban lekas dapat ditemukan oleh tim SAR gabungan,” terang dia saat dikonfirmasi, Senin (2/1).

Nur Yahya melanjutkan, sebelum  dilaporkan tenggelam, korban bermain air bersama tiga rekannya, yakni Ahmat Sabil Fakih (14), Senopati Mahesa (16) dan Sabit Imamundilat (14) di pinggir Sungai Jajar.

“Ke empatnya berenang di pinggir sungai dan akhirnya memutuskan untuk main lompat ke sungai dari jembatan,” terang dia.

“Menurut keterangan dari para saksi korban sempat mau ditolong oleh rekan-rekannya tapi gagal.  Sebenarnya korban bisa berenang,” terang dia.

“Namun pada saat korban melompat dari jembatan arus sangat deras hingga akhirnya korban hanyut terbawa derasnya aliran air,” imbuh dia. Yanti