GROBOGAN.NEWS Semarang

Kota Salatiga Dinobatkan Jadi Kota Paling Toleran Tahun 2020

Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris saat menerima penghargaan sebagai kota paling toleran dan mendapat skor tertinggi dalam Laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2020 dari Setara Institut. Ist

SALATIGA, GROBOGAN.NEWS-Kota Salatiga kembali meraih penghargaan prestisius.

Setara Institut menyatakan Kota Salatiga, sebagai kota paling toleran dan mendapat skor tertinggi dalam Laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2020.

Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, dalam keterangannya, menyatakan, pihaknya telah melakukan monitoring dan menerbitkan laporan tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.

Kota Salatiga yang mendapat poin 6.717 mengalahkan Singkawang, Manado, Tomohon, Kupang, Surabaya, Ambon, Kediri, Sukabumi, dan Bekasi.

“80 persen apa yang kita kategorikan sebagai pelanggaran kebebasan beragama itu terjadi di daerah perkotaan,” kata Tigor saat memberi sambutan dalam acara Penghargaan Indeks Kota Toleran 2020 yang digelar secara daring, Kamis (25/2), kemarin.

Dijelaskannnya lebih detail, pelanggaran kebebasan beragama terjadi lantaran desentralisasi dan otonomi daerah yang menyebabkan sebuah kota ‘terpaksa’ bertumbuh dengan cepat.

Dari yang semula homogen kini dipenuhi dengan heterogenitas.

Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto, saat dikonfirmasi mengemukakan, penyerahan penghargaan tersebut diserahkan di Jakarta pada Kamis (25/2) lalu dan diterima Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris.

“Alhamdulillah, kita mendapat predikat sebagai Kota Tertoleran, ini membanggakan tapi juga menjadi tantangan untuk dipertahankan,” terang dia.

Yuliyanto juga menambahkan, faktor pendukung keberhasilan Salatiga mendapat predikat sebagai Kota Paling Toleran adalah tidak adanya diskriminasi dalam pembuatan kebijakan.

“Seluruh Forkompinda, masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat saling sinergi. Semua satu tujuan demi toleransi,” jelasnya.

Yuliyanto menambahkan, karena kesadaran dan pendidikan masyarakat yang cukup tinggi, maka masyarakat tidak mudah terpengaruh isu yang memecah belah persatuan.

Ia menambahkan, meski mendapat predikat sebagai kota paling toleran, tapi Salatiga tetap berusaha belajar dari daerah lain.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Salatiga, Dr. Muh Haris, SS, M.Si, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diberikan oleh SETARA Institute untuk Kota Salatiga, berupa raihan peringkat pertama sebagai Kota Tertoleran se-Indonesia.

Peringkat pertama ini diraih setelah tiga tahun sebelumnya secara berturut-turut mendapat peringkat kedua.

Raihan peringkat pertama pada tahun ini menurutnya sebagai hasil dari kerja keras Pemerintah Kota Salatiga beserta seluruh elemen masyarakat yang sejak dulu sangat majemuk baik dalam hal suku, agama, dan lain sebagainya.

Ditambah dengan adanya perguruan tinggi yang menampung mahasiswa dari Sabang sampai Merauke, turut memberikan andil terhadap kemajemukan di Kota Salatiga.

“Kami mohon doanya, saya Muhamad Haris, mudah-mudahan bisa menjaga dan melanjutkan apa yang sudah diraih pada hari ini untuk seterusnya dan selama-lamanya. Terimakasih kepada SETARA Institute yang telah memberikan apresiasi kepada kami,” ujar Haris, saat menyampaikan testimoni pada penyerahan penghargaan sebagai Kota Tertoleran se-Indonesia oleh SETARA Institute di Hotel Ashley, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/21).

Launching Indeks Kota Tertoleran (IKT) 2020 ini dihadiri secara langsung oleh Inspektur Jenderal Kemendagri, Tumpak Haposan Simanjuntak, Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Drajat Wisnu Setyawan, Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina, Wakil Ketua Badan SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos, Direktur Eksekutif SETARA Institute, Ismail Hasani, serta perwakilan dari 10 Kota dengan skor toleransi tertinggi pada IKT 2020.

Adapun penilaian IKT dilakukan terhadap 94 kota yang ada di Indonesia.

Dimana raihan Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran Pertama se-Indonesia tersebut sekaligus menggeser Kota Singkawang yang tahun ini turun ke peringkat ke-2.

Sedangkan pada peringkat ke-3 Kota Tertoleran diraih oleh Kota Manado, dan berturut-turut hingga 10 besar yakni Kota Tomohon, Kota Kupang, Kota Surabaya, Kota Ambon, Kota Kediri, Kota Sukabumi dan Kota Bekasi.Ari B