GROBOGAN.NEWS Kudus

Jalur Kudus-Purwodadi Masih Terendam Banjir, Tujuh Kecamatan di Kudus Berstatus Siaga Bencana

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo saat meninjau kondisi banjir di wilayah Desa Setrokalangan belum lama ini.

KUDUS, GROBOGAN.NEWSPemerintah Kabupaten Kudus telah menetapkan tujuh wilayah di Kabupaten Kudus tetap siaga musibah banjir dan tanah longsor.

Hal tersebut  untuk mengantisipasi meluasnya banjir di Kudus dan masih tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Kudus.

Hal tersebut ditegaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo, usai rapat koordinasi bencana banjir dan longsor di Lantai 4 Gedung Setda Kudus, Rabu (10/2. Pihaknya pun berpesan kepada camat untuk siaga banjir dan tanah longsor.

“Saat ini, ada tujuh kecamatan yang saya minta untuk siaga banjir dan tanah longsor,” terang Hartopo.

Lebih detail, Hartopo menyebutkan, tujuh kecamatan yang diminta siaga bencana itu yakni Kecamatan Mejobo, Jati, Undaan, Gebog, Kaliwungu, Mejobo, dan Dawe.

Hartopo juga mencontohkan, untuk warga yang berada di lereng yang rawan longsor untuk segera mengungsi. “Saya minta camat untuk mendata warga yang berada di lokasi rawan longsor untuk mengungsi,” terang dia.

Meskipun saat ini masih fokus dalam penanganan banjir, Hartopo tetap mengantisipasi terjadinya longsor. “Sementara bisa ke tempat pengungsian atau ke rumah saudaranya,” ujar dia.

Pihaknya juga meminta untuk membuat dapur umum agar para pengungsi tidak kelaparan selama berada di sana.  “Semua pasokan logistik kami cukupi,” sambung dia.

Jalur Kudus Purwodadi Masih Terendam

Sementara itu, hingga Rabu (10/2), jalan Kudus-Purwodadi, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sudah sepekan terendam banjir. Akibatnya arus lalu lintas terpantau lumpuh.

Terpantau arus lalu lintas jalan Kudus-Purwodadi di Desa Tanjung Karang Kecamatan Jati, Kudus masih terendam banjir, Rabu (10/2).

Data yang berhasil dihimpun, ketinggian genangan banjir antara 10-40 sentimeter. Diketahui banjir menggenangi jalan itu sejak Rabu (3/2) pekan lalu.

Arus lalu lintas sore ini terpantau macet sepanjang kurang lebih 1 km. Kemacetan dimulai dari proliman Tanjung Karang sampai perbatasan Desa Jetis Kapuan. Genangan terdalam di jalan depan Kelenteng Tanjung Karang mencapai sekitar 40 sentimeter.

Banyak kendaraan roda dua yang mogok karena nekat menerobos banjir. Terlihat warga setempat pun ikut membantu warga yang kendaraannya mogok.

Menurut Kasat Lantas Polres kudus AKP Galuh Pandhu Pandega, genangan banjir di Jalan Kudus-Purwodadi mulai surut. Genangan banjir ketinggian 10-20 sentimeter. Sebelumnya ketinggian air mencapai 50 sentimeter.

Menurut Galuh, untuk kendaraan sepeda motor menuju Purwodadi dialihkan melewati Desa Payaman Kecamatan Mejobo. Selain itu juga bisa melintasi jalan Desa Ngemplak Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

“Kendaraan pribadi dan beban masuk air. Sepeda motor mutar lewat Payaman Mejobo. Serta Ngemplak Kecamatan Karanganyar, Demak,” jelas Galuh.

“Kami juga mengimbau kepada pengguna jalan agar selalu waspada. Dia juga meminta pengendara tak memaksakan diri melewati jalan yang terendam banjir,” imbuh dia. Nor Ahmad