GROBOGAN.NEWS Solo

Arca Durga Mahesa di Pasar Bunder Ini Menyimpan Cerita Horor, Ini Kesaksiannya!

Arca Durga Mahesa dan Yoni di dekat Pasar Bunder, Sragen ini tengah direnovasi / Foto: Wardoyo

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Arca Durga Mahesa Suramardhini Mojo dan dua Yoni Mojo Sragen yang berada di kompleks Pasar Bunder Sragen, ternyata menyimpan kisah misteri yang menyeramkan.

Kini, benda peninggalan dari zaman Hindu Budha itu dipugar. Pemugaran diprakarsai oleh Kodim Sragen, Jumat (6/2/2021).

Kedua peninggalan tersebut berada di lokasi yang masuk tanah okupasi antara TNI, PG Mojo dan Pemda Sragen. Kisahnya, sudah berkali-kali peninggalan itu coba dipindahkan dari lokasinya.

Namun di luar dugaan, arca dan Yoni itu seolah memberikan perlawanan dengan kisah sakralnya. Menurut banyak cerita orang di sekitar lokasi, setiap ada yang berusaha memindahkan, maka orang itu langsung dihantui dan diganggu kekuatan supranatural atau mahkluk tak kasat mata yang meminta agar mengembalikan ke tempat semula.

Cerita horor arca dan Yoni itu diungkapkan Danramil 01 Sragen, Kapten Cba Sugiyono, Jumat (5/2/2021). Kepada wartawan ia mengatakan, sudah sering mendengar dari beberapa cerita orang soal kisah arca dan Yoni tersebut.

“Awalnya itu Yoni dan Arca ini berada di depan TK Kartika, lalu dipindahkan ke Utara Koramil. Siapa yang mindah, kami nggak tahu persisnya. Tapi banyak yang menyampaikan sewaktu dipindah, orang yang memindah itu selalu dihantui dan minta dipindah kembali. Akhirnya dikembalikan tapi di posisi saat ini,” paparnya.

Sugiyono menjelaskan keberadaan arca dan Yoni itu memang tidak hanya di komplek Pasar Bunder Sragen saja. Namun juga tersebar di beberapa titik mulai Barat PG Mojo, Desa Saradan hingga di kompleks Edupark Gemolong.

Menurutnya, keberadaan beberapa Yoni dan Arca ini diyakini memiliki benang merah dengan Sragen sempat menjadi pergeseran pemerintah dari Candi Cetho, Kabupaten Karanganyar.

Beberapa pedagang yang ada di sekitar lokasi juga masih meyakini di area Yoni dan Arca ini ada kehidupan. Sehingga tak sedikit pedagang yang hingga kini melakoni tradisi memberi bunga di arca tersebut.

“Yang kami dengar, awalnya dulu ada pemerintahan dan diperkirakan pusatnya dari Candi Cetho. Nah di lokasi Yoni ini di situ dahulu ada pusat pemerintahan. Kemudian ada pergeseran pemerintah ke sebelah baratnya Sragen sehingga di sini banyak ditemukan peninggalan semacam yoni maupun arca,” terangnya.

Arca dan Yoni yang dipugar tersebut posisinya berada di Pasar Bunder dan dahulu dijadikan asrama militer oleh TNI pada masa kemerdekaan sekitar tahun 1950.

Menurut kisah, di depan Pasar Kota Sukowati dahulu menjadi markas Kodim lama dan dulu juga ada RS PG Mojo. Pada tahun 1959 dari PG Mojo untuk pengelolaan diserahkan kepada pemerintah untuk pabrik.

Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno memandang tanah okupasi yang ada arca dan Yoni itu memang perlu dirawat. Karenanya pihaknya memerintahkan dilakukan pemugaran karena itu termasuk benda cagar budaya.

“Beliau (Dandim) ingin membersihkan Arca dan Yoni agar tidak terkesan menjadi pemukiman kumuh. Karena juga ini dekat dengan kantor pemerintah Kabupaten Sragen dan Pasar Bunder adalah salah satu icon Sragen, pusat ekonomi disini,” jelas Danramil.

Dengan dilakukannya pemugaran di area Arca dan Yoni, diharapkan seluruh pedagang akan menjaga kebersihan, keamanan dari kejahilan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

“Dengan harapan sehingga nanti anak cucu mengerti bahwa nenek moyang kita waktu kerajaan Hindu memiliki peradaban yang tinggi dengan peninggalan-peninggalan sejarah prasasti maupun Yoni ini,” tandasnya. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/02/seremmm-cerita-horor-arca-durga-mahesa-dan-yoni-di-pasar-bunder-sragen-yang-disebut-punya-kekuatan-tak-kasat-mata-tiap-kali-dipindah-orang-yang-mindah-langsung-dihantui-sosok-astral-dan-minta-dikem/