KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo menyatakan, sebanyak 4.225 tenaga kesehatan sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
Pelaksanaan vaksinasi digelar sejak tanggal (25/1/2021) lalu.
Menurut Hartopo, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksin telah mencapai angka 71,34 persen dari target keseluruhan sebanyak 5.992 orang tenaga kesehatan.
“Saat ini jumlah tenaga kesehatan yang telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 telah mencapai 4.225 orang atau telah mencapai 71,34 persen dari target keseluruhan yakni 5.992 tenaga kesehatan,” terang Hartopo, kemarin.
“Selebihnya ada yang ditunda dan batal mengikuti vaksinasi,” imbuh Hartopo.
Penting diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mendapatkan alokasi vaksin COVID-19 tahap pertama sebanyak 11.280 vaksin yang diambil tanggal 23 Januari 2021.
Pelaksanaan vaksinasi digelar mulai 25 Januari 2021. Setelah 14 hari berselang, maka peserta vaksinasi tahap pertama kembali menerima suntikan vaksin tahap kedua.
Tenaga kesehatan yang belum menjalani vaksinasi, kata dia, karena ada penyakit penyerta serta permasalahan kesehatan lainnya.
“Yang punya komorbid, hipertensi, diabetes melitus ditunda dulu. Terus yang masih hamil dan menyusui,” terang dia.
Menurut dia, bagi tenaga kesehatan yang belum divaksin, maka akan mengikuti jadwal selanjutnya hingga kondisi kesehatannya memungkinkan.
“Sambil menunggu itu, minggu depan juga rencananya akan disuntik vaksin ke dua,” sambung Hartopo.
Menurutnya, penyuntikan vaksin kedua itu akan menjadi booster atau penguatan terhadap vaksin yang telah diberi pertama kalinya.
“Vaksinasi nanti akan ada vaksin kedua, supaya ada penguatan. Rencananya besok Senin tanggal 8 Januari,” ujar dia.
Menurut Hartopo untuk pelaksanaannya masih di 29 layanan kesehatan, yakni rumah sakit, puskesmas dan poliklinik. “Pelaksanaannya masih sama di layanan kesehatan masing-masing,” ujar dia.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi menambahkan sasaran vaksinasi di Kabupaten Kudus ada penambahan dari semula 5.618 orang menjadi 5.922 orang.
Dari jumlah tenaga kesehatan sebanyak itu, tercatat ada 5.095 tenaga kesehatan yang sudah datang dan berstatus vaksinasi.
Akan tetapi tidak semuanya tervaksin karena ada yang tertunda akibat kondisi kesehatan dan batal karena masuk kategori eksklusi.
Hasilnya yang sudah tervaksin sebanyak 4.225 orang, sedangkan tertunda pelaksanaan vaksinasinya sebanyak 344 orang dan batal sebanyak 526 orang.
“Bagi tenaga kesehatan yang batal vaksinasi karena masuk kriteria eksklusi, sedangkan tunda suatu saat nanti kalau dimungkinkan bisa dilakukan vaksinasi kembali,” ujarnya.Nor Ahmad