GROBOGAN.NEWS Grobogan

Tiga Hari Dilaporkan Hilang, Seorang Kakek Asal Desa Sobo Ditemukan Tewas Mengapung Di Sungai Serang, Jenazah Ditemukan Sekitar 30 Kilometer Dari Lokasi Awal Tenggelam

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi jenazah seorang kakek asal Desa Sobo, Geyer korban tewas di aliran Sungai Serang di kawasan Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi, Sabtu (30/1). Istimewa

PURWODADI, GROBOGAN.NEWS-Misteri hilangnya seorang kakek asal Dusun Lengkong, RT 02 RW 06 Desa Sobo, Kecamatan Geyer, Grobogan terungkap. Tim SAR gabungan berhasil menemukan kakek bernama Suharto (80) dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (30/1).

Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya, menyaampaikan, jenazah korban ditemukan 20 kilometer dari lokasi hilangnya korban.

Ia menyampaikan, dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai.  Selanjutnya, tim SAR gabungan kembali ke satuan masing-masing.

“Korban ditemukan di aliran Sungai Serang yang masuk di wilayah Desa Candisari, atau sekitar 30 kilometer dari tempat kejadian di Dusun Lengkong, Desa Sobo, Kecamatan Geyer,” jelas dia.

“Personel langsung melakukan evakuasi terhadap korban dengan memasukkan jasad korban ke dalam kantong jenazah,” jelas dia.

Senada disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyaningsih, melalui Kasi Kedaruratan Masrichan. Ia mengaku bersyukur pencarian korban tenggelam yang dilaporkan hilang sekira tiga hari berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan.

“Alhamdulilah, jenazah korban telah berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan. Lokasi penemuannya di aliran Sungai Serang dan dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas dia.

Saat dikonfirmasi penyebab korban tenggelam, Masrichan menyampaikan, diduga, korban terpeleset dan tenggelam di aliran Sungai Lengkong.

Korban ditemukan sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian.

“Pihak keluarga yang ikut dalam pencarian tersebut langsung mengenali bahwa jasad yang ditemukan oleh Tim SAR gabungan tersebut adalah Suharto. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka,” jelas dia.

“Pihak keluarga almarhum Kakek Suharto menyatakan ikhlas atas kematian almarhum dan menolak dilakukan autopsi. Jenazah korban diserahterimakan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman,”imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang kakek Suharto (80), asal Desa Sobo, Kecamatan Geyer. Korban dilaporkan tidak pulang ke rumah dari sawah pada Rabu (27/1) lalu oleh istri korban.

Sejak dilaporkan hilang warga kemudian melakukan pencarian di hutan sekitar lokasi kejadian dan sepanjang tepian anak Sungai Serang.

Berdasarkan keterangan Kepala Desa Sobo Dwi Hartanti, informasi yang dihimpunya,  korban berangkat ke sawah diantar cucunya dengan sepeda motor. Namun, pada sekira pukul 10.00 WIB, istri korban diketahui bernama Jumronah bermaksud mengantar makanan, namun tidak menemukan suaminya.

“Ibu Jumronah mengira suaminya mencari rumput di tempat lain. Namun, hingga menjelang magrib suaminya ditunggu tak juga pulang. Hal itu kemudian disampaikan ke anaknya dan warga,” terang dia.

“Saat malam itu juga (Rabu 27 Januari) warga langsung mencari keberadaan warga Sobo, Geyer yang hilang dengan menyusuri hutan dan sekitar anak sungai Serang. Dan hingga kini Tim SAR Gabungan masih berupaya keras mencari keberadaan Kakek Suharto,” imbuh dia.

Selanjutnya, pada Kamis (28/1) Tim SAR Gabungan kemudian melakukan pencarian di anak sungai menggunakan perahu karet,.

Di hari kedua, Jumat (29/1), pencarian Suharto dilakukan dengan penyisiran anak Sungai Serang dan darat dengan melibatkan 60 personel gabungan. Bahkan pencarian di anak Sungai Serang hingga sejauh 20 kilometer.

Namun, pada Jumat (29/1) sore, Tim SAR gabungan dari Grobogan dan Jepara terpaksa menghentikan upaya pencarian warga Desa Sobo, Kecamatan Geyer yang dilaporkan hilang.

Upaya pencarian pada Jumat (29/1) juga terkendala hujan. Pada hari ini Sabtu (30/1) proses pencarian pun dilanjutkan.

Data yang dihimpun, menyebutkan, penyisiran lewat aliran Sungai Serang ini melibatkan 60 personel gabungan. Mereka melakukan pencarian hingga radius 20 kilometer. Arya